Seorang Teman Bertanya:
BAGAIMANA CARANYA BISA MENDEKATI ANAK-ANAK?
Saya pun bercerita pengalaman saya dengan Ruman Kreatif Wadas Kelir [RKWK}:
Pertama kali meninggali rumah Kreatif ini, setiap saya mendekati anak-anak, mereka langsung canggung, bahkan menyingkir.
Saya berpikir keras. Saya menemukan Ide. Segera Buku buku anak. Majalah Anak. Mainan seperti Congklak, Monopoli, Ular Tangga, catur, dan sebagainya saya beli dan saya tarus di halaman depan rumah.
Awalnya yang bermain hanya kedua anak dan adik saya. Tapi, pada suatu hari, saat saya baru pulang kerja. Saya melihat puluhan anak sedang bermain.
INI KESEMPATAN EMAS:
Saya segera mendekati mereka. Saya tantang mereka main catur, congklak, dan ular tangga. Kami terlibat dalam permainan. Sekali dua kali kami bergurau.
Tanpa disadari kami akrab.
Saya Ajak mereka makan siang di rumah saya. Anak-anak menolak. Tapi saya punya jurus jitu.
Saya berkata:
MENOLAK PEMBERIAN ITU TIDAK BAIK. NANTI, SUATU SAAT ALLOH AKAN BERI KALIAN HANDPHONE, TAPI KARENA KALIAN PERNAH MENOLAK PEMBERIAN ORANG, ALLOH PUN JADI MEMBATALKAN PEMEBRIAN HANPHONE-NYA KARENA ALLOh AKAN BERKATA: ITU KAN ANAK YANG SELALU MENOLAK KALO DIBERI, JADI PASTI DIA JUGA AKAN MENOLAK JIKA DIBERI HP.
Hayo...bagaimana?
Anak-anak langsung mengambil makanan. Kita makan bersama.
Kami telah menjadi akrab. Kami telah disatukan oleh BERMAIN.
Kami sudah bisa berkomunikasi dan berinteraksi.
Saat kami bermain suatu pertanyaan miris diajukan seorang anak:
KENAPA PAK GURU MAU BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK, PADAHAL KAN GAK ADA ORANG TUA YANG MAU BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK.
Saya langsung mengusap kepala anak itu. Saya katakan:
SEMUA ORANG TUA INGIN BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK, TAPI MEREKA CAPEK KARENA SEHARIAN BEKERJA. KALAU PAK GURU KAN PEKERJAANNYA MENULIS. JADI GAK CAPEK.
[Ya, Alloh semoga jawaban spontan saya ini benar. Tidak Salah]
Seorang anak mnceletuk:
KALAU BEGITU SAYA INGIN JADI PENULIS, KAYAK PAK GURU SAJA LAH
Dari situlah anak-anak mulai tertarik dengan menulis. Ini kesempatan emas:
JIKA DEMIKIAN, YUK KITA BELAJAR MENULIS. UNTUK MEMULAINYA, KITA MEMBACA DULU YA.
Saya langsung sebar majalah anak. Saya minta anak-anak membaca. semuanya senang membaca.
SAYA MENYADARI SATU HAL:
BUDAYA MEMBACA ANAK RENDAH ITU TIDAK BERLAKU. YANG ADA: ANAK-ANAK TIDAK TAHU APA YANG HARUS DIBACA KARENA TIDAK ADA BAHAN YANG DIBACA. DENGAN BUKU PELAJARAN MEREKA BOSAN.
Buktinya: Setiap anak di RKWK seminggu bisa membaca meinimal SATU NOVEL.
[SAYA JADI MIRIS DENGAN NEGERI INI. MENYEDIAKAN BACAAN GRATIS UNTUK ANAK-ANAK DI DESA SAJA SEPRTINYA SULIT SEKALI. APA BENAR DEMIKIAN ADANYA?]
dari situlah keakraban ini terjalin....
saya sudah masuk kedunia mereka dengan cara BERMAIN..
Saya langsung menulis:
KEAJAIBAN ANAK YANG SERING KALI TIDAK DIPAHAMI OLEH ORANG TUA ADALAH B E R M A I N.....
Bahkan kadang bermain sering dianggap menyebalkan bagi orangtua dan guru. Jika ini kenyataannya, berarti mereka tidak menghendaki anaknya lahir sebagai anak.
[SAYA SELALU BERSEDIH JIKA INGAT KENYATAAN INI]
Dikhir pembicaraan dengan temanku:
SAYA BISA AKRAB DENGAN MEREKA KARENA BERMAIN. BERMAIN. BERMAIN.
DARI SINILAH SAYA MENGGAGAS RUMAH KREATIF INI BERBASIS PEMBELAJARAN DAN PERMAINAN....
Saya Ajak mereka makan siang di rumah saya. Anak-anak menolak. Tapi saya punya jurus jitu.
Saya berkata:
MENOLAK PEMBERIAN ITU TIDAK BAIK. NANTI, SUATU SAAT ALLOH AKAN BERI KALIAN HANDPHONE, TAPI KARENA KALIAN PERNAH MENOLAK PEMBERIAN ORANG, ALLOH PUN JADI MEMBATALKAN PEMEBRIAN HANPHONE-NYA KARENA ALLOh AKAN BERKATA: ITU KAN ANAK YANG SELALU MENOLAK KALO DIBERI, JADI PASTI DIA JUGA AKAN MENOLAK JIKA DIBERI HP.
Hayo...bagaimana?
Anak-anak langsung mengambil makanan. Kita makan bersama.
Kami telah menjadi akrab. Kami telah disatukan oleh BERMAIN.
Kami sudah bisa berkomunikasi dan berinteraksi.
Saat kami bermain suatu pertanyaan miris diajukan seorang anak:
KENAPA PAK GURU MAU BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK, PADAHAL KAN GAK ADA ORANG TUA YANG MAU BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK.
Saya langsung mengusap kepala anak itu. Saya katakan:
SEMUA ORANG TUA INGIN BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK, TAPI MEREKA CAPEK KARENA SEHARIAN BEKERJA. KALAU PAK GURU KAN PEKERJAANNYA MENULIS. JADI GAK CAPEK.
[Ya, Alloh semoga jawaban spontan saya ini benar. Tidak Salah]
Seorang anak mnceletuk:
KALAU BEGITU SAYA INGIN JADI PENULIS, KAYAK PAK GURU SAJA LAH
Dari situlah anak-anak mulai tertarik dengan menulis. Ini kesempatan emas:
JIKA DEMIKIAN, YUK KITA BELAJAR MENULIS. UNTUK MEMULAINYA, KITA MEMBACA DULU YA.
Saya langsung sebar majalah anak. Saya minta anak-anak membaca. semuanya senang membaca.
SAYA MENYADARI SATU HAL:
BUDAYA MEMBACA ANAK RENDAH ITU TIDAK BERLAKU. YANG ADA: ANAK-ANAK TIDAK TAHU APA YANG HARUS DIBACA KARENA TIDAK ADA BAHAN YANG DIBACA. DENGAN BUKU PELAJARAN MEREKA BOSAN.
Buktinya: Setiap anak di RKWK seminggu bisa membaca meinimal SATU NOVEL.
[SAYA JADI MIRIS DENGAN NEGERI INI. MENYEDIAKAN BACAAN GRATIS UNTUK ANAK-ANAK DI DESA SAJA SEPRTINYA SULIT SEKALI. APA BENAR DEMIKIAN ADANYA?]
dari situlah keakraban ini terjalin....
saya sudah masuk kedunia mereka dengan cara BERMAIN..
Saya langsung menulis:
KEAJAIBAN ANAK YANG SERING KALI TIDAK DIPAHAMI OLEH ORANG TUA ADALAH B E R M A I N.....
Bahkan kadang bermain sering dianggap menyebalkan bagi orangtua dan guru. Jika ini kenyataannya, berarti mereka tidak menghendaki anaknya lahir sebagai anak.
[SAYA SELALU BERSEDIH JIKA INGAT KENYATAAN INI]
Dikhir pembicaraan dengan temanku:
SAYA BISA AKRAB DENGAN MEREKA KARENA BERMAIN. BERMAIN. BERMAIN.
DARI SINILAH SAYA MENGGAGAS RUMAH KREATIF INI BERBASIS PEMBELAJARAN DAN PERMAINAN....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar