Laman

Jumat, 03 Januari 2014

Kenapa Harus Ada Pentas?




[1]
Yang saya pahami: ANAK-ANAK SUKA SEKALI MENUNJUKKAN KEHEBATANNYA DI DEPAN ORANG LAIN.
Tak hanya anak-anak kita pun bisa jadi demikian. Sebabnya, manusia selalu punya naluri untuk diakui eksistensinya. Dari aspek apapun, tidak terkecuali aspek karakteristik keahliannya.

Tidak heran saat saya bertanya pada anak-anak:
MAUKAH KALIAN KITA TAMPIL DALAM SEBUAH PENTAS?
Serentak anak-anak menjawab:
MAUUUUUUU!!!
tampak sekali anak-anak senang dan bahagia. Sekalipun saya yakin, saat itu mereka tidak tahu apa yang harus dipentaskan. Sebagian lagi anak-anak langsung maju ke depan menari-nari semaunya yang membuat kita semua tertawa.

Kenyataan ini memberikan saya pertanyaan besar:
KENAPA ANAK-ANAK BEGITU ANTUSIAS?

Pertanyaan saya tanyakan ke anak-anak:
Apakah kalian pernah pentas?

Jawab sebagian besar anak: TIDDDDDDAAAAAAKKKKKK!!!
Lima anak dari 35 anak menjawab: YAAAAA!

Saya lanjutkan bertanya:
PENTAS APA?

jawab kelima anak:
HADROH!!!

Kami semua tertawa.


 
[2]
Saat itu saya bertanya;
DI MANA PERAN SEKOLAH?

Saya pun bertanya kembali ke anak-anak:
APAKAH KALIAN DI SEKOLAH TIDAK PERNAH DIAJAK PENTAS?

Semua anak menggeleng kepala. Satu anak, WIWI menyeltuk: Pernah, saat perpisahan, tapi saya tidak kebagian pentas. Yang pentas ya anak-anak yang punya keahlian saja.

[PERTANYAAN SAYA DALAM HATI: KENAPA HARUS DEMIKIAN. APAKAH GURU TIDAK YAKIN BAHWA SETIAP ANAK-ANAK MEMILIKI KEAHLIAN. AH, BARANG KALI GURU TIDAK BISA MELIBATKAN SEMUA ANAK KARENA WAKTU YANG TERBATAS. TAPI, INI KAN BISA DISIASATI. AH, BARANG KALI GURU TIDAK PUNYA WAKTU......]

Pikiran saya mengembara kemana-mana. Saya pun muncul ide. Ingin menggarap pentas kolosal, yang mana 35 anak akan tampil semuanya.

MENAKJUBKAN!

Maka, saat saya katakan:
PAK GURU AKAN ADAKAN PENTAS BESAR SETIAP TAHUNNYA 2 KALI.
PENTAS AGUSTUSAN DAN TAHUN BARU.

Sungguh di luar dugaanku:
SELURUH ANAK MELONJAK BERJINGKRAK-JINGKRAK SENANG!

Saya seperti membebaskan sebuah belenggu dalam diri anak-anak. Mereka senang. Dan efeknya. Sangat menakjubkan:

ANAK-ANAK JADI INTENS SENANG DAN GEMBIRA BERLATIH: MENARI, MENYAYI, MEMBACA PUISI, TERIAK-TERIAK, MAIN DRAMA....

Dari peristiwa inilah
PENTAS KOLOSAL HARUS DISELENGGARAKAN DI RKWK. PENTAS PERTAMA ADALAH PENTAS TAHUN BARU.

[Akan saya bahas dalam tulisan selanjutnya]


 
[3]
Pertanyaan yang kemudian mengganggu saya adalah:
KENAPA PENTAS SEBAGAI AJAK UNJUK KEBOLEHAN ANAK PERLU DILAKUKAN?

Dalam beberapa literatur yang saya baca dan pahami. Saya menemukan konsep pembelajaran yang menarik. Yang model ini dipakai Qoryah Thoyibbah. Bahwa pembelajaran harus mendasarkan aktivitasnya pada:

BAKAT-MINAT
AKTUALISASI
PRODUKSI

Bakat dan Minat terkait dengan usaha-usaha guru dalam memahami dan menemukan potensi yang dimiliki anak. Disinlah guru harus mampu melakukan DISCOVERING ABILITY, penemuan kemampuan potensi anak atas minat dan bakatnya. Jika, sudah ditemukan guru berperan mengembangkan potensi ini dalam setiap pembelajarannya. Di sinilah pembelajaran penting sebagai usaha untuk mengelaborasi dan eksplorasi potensi anak.

Saat anak-anak sudah memiliki kemampuan atas abakan minat dan potensinya itu. Tugas guru selanjutnya adalah memberikan:

RUANG AKTUALISASI BAGI ANAK.

Ruang aktualisasinya tentu saja sesuai dengan bakat dan minatnya. Salah satu ruang aktualisasi itu adalah PENTAS. Pentas menjadi ruang bagi anak dalam menunjukkan kehebatannya dalam bidang kreativitas. Tanpa ada pentas, atau ruang aktualisasi ini. anak tidak bisa mengukur kemampuannya. Melalui pentas ini, secara merata anak-anak diberi ruang untuk menunjukkan kehebatannya.

CELAKANYA, HAL INI KURANG DIPAHAMI KITA SEBAGAI GURU DAN ORANG TUA. KITA BANYAK MELIHAT BAGAIMANA SEKOLAH KURANG MEMBERIKAN RUANG INI. SEHINGGA SEKOLAH MENJADI SERANGKAIAN KEGITAN BELAJAR YANG KADANG HARUS DIAKUI MEMBOSANKAN BAGI ANAK-ANAK.

Padahal melalui pentas, anak-anak akan mendapat tantangan baru. Peran pentas sebagai ajang aktualisasi kepada semua anak jelas penting dalam suatu pembelajaran.



 
KITA SEBAGAI GURU TIDAK USAH TAKUT GAGAL.
JUSTRU KETIKA KITA TAKUT, MAKA PERSOALANNYA JUSTRU PADA KITA:
TIDAK YAKIN DENGAN KEHEBATAN ANAK-ANAK DIDIK SENDIRI

Jika kita sebagai guru sudah demikiann, Sudah tidak yakin dengan kemampuan anak-anaknya sendiri:
BAGAI MANA ANAK-ANAK KITA AKAN HEBAT?

Dari pentas itulah, anak-anak akan mendapatkan KEPERCAYAAN DIRI yang tinggi. Anak-anak merasa mahir dan ahli di bidangnya karena telah dengan berani mementaskan hasil kreativitasnya pada orang lain.

Dari sinilah, naluri anak untuk melakukan produksi akan dilakukan. Anak-anak akan segera kreatif dalam memproduksi kreativitasnya. Anak-anak merasa mempunyai keyakinan bahwa

SAYA BISA MENCIPTA.

Jika anak-anak sudah sampai pada tataran mencipta. Itu berarti. ANAK-ANAK SUDAH BERHASIL DALAM KREATIVITASNYA.

Pembelajaran sudah berhasil.
Di sinilah saya meyakini bahwa:

PENTAS ITU PENTING BAGI ANAK-ANAK DALAM SUATU PEMBELAJARAN!!!!!

Di sinilah RKWK terus mengembangkan kreativitas anak.
Selanjutnya saya akan menulis tentang efek dari sebuah pentas, yang dialami anak-anak RKWK!