Laman

Senin, 16 Desember 2013

Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Kebosanan Anak-anak?


 





 

[1]
Pagi itu, hari Minggu, anak-anak sudah main di rumah saya. Tapi, kedatangan mereka tidak seperti biasanya. Tampak sekali wajah:

KELELAHAN
TIDAK SEMANGAT

Saya biarkan saja anak-anak bermain. Sedangkan saya bekerja bakti di RT. Dari tatapan anak-anak, saya memahami ada persoalan bersama yang dihadapi anak-anak. Dan saya yakin itu bisa jadi karen:

KECAPEKAN SEMALAM BARU LATIHAN MENARI
KEJENUHAN BELAJAR DI RKWK
KEJENUHAN DENGAN UJIAN DI SEKOLAH

Ini hanya sumsi saya saja. Tapi, ini membawa persoalan pada diri saya. Saya menyadari bahwa pembelajaran tidak selamanya bisa menyenangkan jika hati anak-anak sedang dalam keadaan tidak enak. Dan ini bisa menular ke teman-teman lainnya. Ditambah suasana minggu itu mendung. Sangat mendukung hati untuk mendung juga.

SAYA SANGAT SEDIH

Terpintas di hatiku yang paranoid akut:

ANAK-ANAK BOSAN DENGAN KEGIATAN RKWK

Ya, Alloh apa yang harus saya lakukan. Beban saya bertambah rasanya, saat mendapat kabar lewat sms:

SALAH SATU RELAWAN YANG SUDAH DINANTI TIDAK BISA DATANG.

Saya sampaikan ke anak-anak. Mereka tambah lesu lagi.

DUH SAYA PUTUS ASA!
DALAM KEADAAN CAPEK. MENDAPAT PERSOALAN SEPERTI INI RASANYA KEPERCAYAAN DIRI SEMAKIN AMBRUK. DITAMBAH ISTRI SEDANG SAKIT. ANAK-ANAK SEDANG REWEL. RASANYA RUNTUH. APA YANG BISA SAYA LAKUKAN UNTUK ANAK-ANAK RKWK DAN SEMUANYA.

Bayang-bayang permainan sore nanti akan berantakan tergambar jelas di benak saya. Entah, kenapa saya tiba-tiba punya pikiran konyol. Dalam keadaan anak-anak capek dan tidak semngat saya mengajak mereka menari. Maksud saya supaya mereka bersemangat. Hasilnya membuat hati menjerit:

ANAK-ANAK DINGIN MENANGGAPI DAN PULANG SATU-SATU.



Bagaimanapun ternyata saya manusia yang sama sekali belum memahami anak-anak.

SAYA PUTUS ASA!

Saya menenangkan diri dengan mandi. Ikut kerja bakti kembali. Bermain dengan anak-anak sendiri. Sambil membayangkan pembelajaran kreatif nanti sore pasti berantakan. Saya tidak bisa berkutik. Diam dan menunggu keajaiban. Perasaan merasa gagal mendirikan RKWK begitu menggerus perasaan.
Dalam keadaan kalut begini, relawan Kak Anis mengabarkan akan datang ke RKWK. Hati saya melonjak gembira. Dewi Malaikat akan menyelamatkan saya dan anak-anak dari persoalan kelelahan ini. saya sangat berharap dia punya ide cerdas untuk mengatasi persoalan ini.
Dia pun datang saya sangat senang.

AYO, BERMAIN!

Acara dimulai dengan menari. Tapi…..tak satu pun anak mau menari. Saya nyaris kelimpungan. Saya menghentikan!

AYO, BERKUMPUL!

Anak-anak duduk melingkar. Kak Anis memberi pengantar. Tapi, Kak Anis sendiri yang baru datang, dan kebetulan sedang berulangtahun bingung juga. Saya sendiri bingung. Anak-anak juga bingung mau ngapain.

INI COBAAN KESEKIAAN YANG MENIMPA RKWK!



Entah dari mana asalnya. Barangkali dari ruh leluhur saya yang berbisik. Tiba-tiba saya memunculkan perkataan:

KALIAN TAHU KUNTILANAK?

Anak-anak berteriak. TAHU! TIDAK TAKUT! Dan variasai lainnya. Tapi, anak mulai melihat saya.

Anak yang sedang bĂȘte akut malah berkomentar:

KALAU PAK GURU TAHU KENAPA HARUS BERTANYA? JAWAB AJA SENDIRI.

Saya mencoba tersenyum. Kemudian berkata sesuatu yang di luar dugaan anak itu.

YUPS. PAK GURU SUDAH TAHU. TAPI, KALIAN HARUS TAHU:
ORANG BERTANYA ITU KARENA DIA PUNYA TIGA ALASAN
[1] KARENA DIA MEMANG TIDAK TAHU JAWABANNYA
[2] KARENA DIA INGIN MENGUJI
[3] KARENA DIA INGIN MENCOCOKAN JAWABAN YANG BELUN YAKIN

Dia berkata: BETUL JUGA PAK GURU!
Saya berhasil mengalahkan dia, dan dia jadi memperjatikan saya.

SUNGGUH DI LUAR DUGAAN SAYA!

Anak-anak pun menuntut saya untuk bercerita:

SAYA PUN BERCERITA SOAL PENGALAMAN-PENGALAMAN MASA KECIL SAYA DENGAN HANTU-HANTU!

Subhanalloh. Semua anak diam. Terkesima. Kedap-kedip. Semunya mendengarkan saya penuh sekasama. Berteriak jika kaget. Tertawa jika lucu.

SATU JAM LEBIH SAYA BERHASIL MENGHIPNOTIS ANAK-ANAK

Mereka puas dan ingin disambung lagi ceritanya. Sampai ingi sekali mengunjungi desa saya.

YA, ALLOH SAYA BERHASIL. MENGALAHKAN DIRI SAYA SENDIRI. MENGALAHKAN KEBETEAN ANAK-ANAK.



Ana-anak tiba-tiba antusias. Senang. Saat itulah saya berteriak:

BERMAIN KITA HARI INI KAN MENARI.
SIAP MENARI?

Serentak anak-anak berteriak:

SIAP!

Kami menari bersama!
Saya terharu. Saya tidak menyangka bisa begini akhirnya. Saya meneteskan airmata. Saya kembali bersemangat lagi dengan RKWK. Untuk menceriakan anak-anak dengan bermain.

[2]
Setelah semuanya pada pulang. Saya berdiskusi dengan istri soal permasalahan ini. Hasilnya:

ANAK-ANAK ITU JENUH DENGAN MENARI, MENULIS, BERMAIN.



Maka saat saya mendongeng, tentang pengalaman yang dekat dan mistis. Mereka sangat senang. Sungguh, itu pekerjaan saya dan relawan untuk selalu bisa memberikan pengalaman-pengalaman yang menakjubkan pada anak, sehingga anak-anak tidak merasa bosan.

INILAH PEKERJAN RUMAH RKWK

Malam hari, saya merasa perlu untuk memperbaik kurikulum untuk tahun 2014. RKWK harus lebih kreatif dan eksploratif lagi dalam pembelajaran. Sehingga anak-anak tetap memandang bahwa RKWK selalu menakjubkan karena menghadirkan pengalaman-pengalaman mengesankan yang tidak pernah dilalui anak-anak.







Kenapa Guru Harus Sering Berkomunikasi dengan Siswanya?







  Saya sering mengamati perkembangan anak-anak RKWK setiap kali saya datang. Entah kenapa saya ingin lebih tahu tentang keadaan psikologi anak-anak. Saya melihat ada semangat, keberanian, percaya diri, ada dalam diri anak-anak RKWK. Saya memperhatikan dan mencoba untuk mengerti satu persatu karakter masing-masing anak.

KOMUNIKASI

Dalam kehidupan sehari-hari kita dikelilingi dengan berbagai informasi. Semua informasi bisa kita dapatkan dengan berbagai media. Dari televisi, radio, koran, dll.
Tapi informasi tentang keadaan seorang anak didik kita, tentu saja kita tidak akan mendapatkannya dari televisi, radio, maupun koran.

ANAK ITU SENDIRI
TEMAN
ORANG TUA

 

3 komponen ini tidak bisa terlepas. kita mendapatkannya dengan berkomunikasi dengan anak itu sendiri, teman, orang tua. Kenapa setiap komponen itu harus kita perhatikan ?

ANAK ITU SENDIRI

Informasi dari anak yang bersangkutan tentang dirinya itu sangat baik jika kita bisa mendapatkannya dari anak itu. Anak-anak akan lebih tahu tentang kebutuhan mereka melalui dirinya sendiri.

TEMAN

Kenapa teman menjadi urutan kedua?
Anak-anak biasanya lebih terbuka terhadap teman. Karena teman dianggap lebih mengerti dari pada orang tua sehingga anak biasanya lebih nyaman untuk mengadukan hal-hal yang dia suka maupun tidak disukainya. Bahkan teman hampir menyedot lebih banyak informasi dari pada orang tua tentang PERASAAN anak.

ORANG TUA

Setiap orang tua pasti akan mengerti keadaan anaknya. Karena orang tua yang selalu ada dan mmpunnyai jam tayang lebih lama dengan anak. Orang tua juga sudah mengenal anak sejak lahir hingga fase anak-anak. kita bisa mendapatkan informasi SIFAT anak dari orang tua. Orang tua lebih tahu tentang sifat anaknya yang bandel, cuek, pemberani, nekat, penakut, dll.

3 komponen ini komunikasi ini sangat pentng untuk kita ketahui.

Seorang guru yang baik adalah yang mengerti kbutuhan siswanya karena tugas seorang guru salah satunya adalah sebagai fasilitator. Bagaimana Kita dapat memberikan fasilitas kepada anak apabila kita tidak mengerti kebutuhan mereka?

Saya belajar dari kedekatan saya dengan anak-anak RKWK. Dengan komunikasi cuma-cuma yang saya lakukan setiap bertemu dengan anak-anak menjadikan mereka terbuka dengan apa yang mereka rasakan pada saya. Berawal dari bercerita, bermain bersama, mereka menganggap saya sebagai teman yang mengerti yang mereka inginkan.



1/
"Ka Anis, main bekel yuk?"
"Ayuk"

Dengan kita menunjukkan kita MAU untuk melakukan hal-hal yang mereka senangi, kita dapat mencuri hati mereka. dengan SINYAL POSITIF yang kita tunjukkan, anak-anak sekejap akan percaya dengan keberadaan kita ditengah-tengah mereka. Dengan kepercayaan yang mereka milki bisa saja setiap kali mereka mempunyai problem dalam belajar, berteman, bahkan problem dalam keluarga mereka bisa menceritakannya kepada kita.

2/
Waktu itu, saya sampai malam di RKWK. Anak-anak minta diajari mengerjakan PR Matematika dan Bahasa Inggris. Saya pun mengajari mereka dengan senang hati, walaupun sebenarnya mereka sudah bisa hanya saja untuk meyakinkan jawaban-jawaban mereka.

Aisyah, Wiwi, dan indah mereka teman akrab yang juga satu sekolahan sehingga mereka mengerjakan PR bersama. Indah terlihat paling menonjol dalam Matematika dan Wiwi lebih menonjol dalam bahasa Inggris. Saya menjadi tahu karena melihat cara mereka mengerjakan dan mengenali setiap soal yang ada.

Selesai mengerjakan PR, saya mencoba bertanya tentang teman dekat mereka, Pipit dan Nanda. Mereka memberikan informasi tentang Sifat dan kebiasaan mereka bermain dan yang ada dalam diri sahabat merka. Itu menunjukkan teman menjadi komponen yang penting untuk dapat mengetahui karakter anak.


3/
Saat saya membantu ibu Juli membuat makanan saya mencoba berkomunikasi dengannya. berawal dari sekedar berbicara biasa hingga akhirnya mengarah tentang Juli
"Juli pinter ya, mba, kalau dance?"
[kata saya untuk mencoba mengawali pembicaraan tentang Juli]
"Iya, mba Anis, dia suka niru di TV itu kalau di rumah. anaknya juga nggak bisa diam maunya gerak terus, jadinya begitu," kata ibu Juli mencoba mnjelaskan tentang keadaan anaknya saat dirumah.

Oleh karena itu, sebagai guru yang baik, kita harus menjadi komunikator yang baik. Apabila kita hanya memahami dengan apa adanya anak [tanpa informasi] kita hanya melihat yang tampak, tapi tidak tahu dalamnya. Apabila itu seperti buah apel yang halus kulitnya dan enak buahnya, tidak masalah. tetapi, apabila seperti buah jeruk yang dalamnya busuk itu akan membuat kita tidak sempurna sebagai guru yang handal.

SEMOGA KITA SELALU BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK

dengan komunikasi kita bisa mempererat hubungan kita dengan anak-anak dan orang tuanya.

Untuk Relawan-Relawan RKWK,
Jaga Komunikasi. Jangan lupa untuk saling mengenal . Buktikan kita Relawan yang hebat!!!!


Kenapa Saya Suka Menjadi Relawan?







Kenapa saya seorang yang BUKAN ASLI INDONESIA rajin ke KRWK?
Apakah yang Relawan-relawan RKWK lakukan?
Kenapa anak-anak selalu senang ketika saya ada di RKWK?

Sebelumnya saya ingin bilang bahwa "saya tidak bisa menulis dengan bagus, tidak bisa menulis utuk menarik hati pembaca, seperti relawan-relawan yang lain, seperti ka' Titi Anisatul Laely, Pak guru Heru Kurniawan dan relawan-relawan yang lain. Akan tetapi saya ingin mencoba menulis kata-kata hati yang penuh dengan keindahan yang saya dapat di KRWK.

Ada teman asli Thailand bertanya pada saya "kamu mengajar di situ (RKWK) dapat uang berapa "?

 

Saya senyum, dan berkata dalam dalam hati "hehe, ini adalah kebiasaan manusia yang di pikirannya adalah ketika melakuka sesuatu harus mendapat uang dan ngak salah dia bertanya seperti itu, karena dia kira saya di RKWK hanya mengajar, munkin pikiran anda juga seperti itu". Kemudian saya menjawab padanya "saya di sana tidak dapat uang, yang saya dapat adalah bermain, berketawa, dapat ilmu dan mengerti banyak hal dan santai-santai dengan anak-anak.

Tapi, walaupun saya hanya bermain, berketawa, dan bersantai-santai, malah saya lebih senang dari pada dapat uang. Dapat uang, tapi ketika mengajar atau bermain degan anak-anak sangat membuat saya pusing, lemas, jenuh dan sebagainya.

Saya masih ingat setiap kali motor saya tiba di RKWK, sebelum saya parkirkan motor pasti saya mendengr suara anak-anak RKWK bertriak-triak memanggil "ka' Mahros.....Mas Mahroso, berkali-kali....Swadidi Khrab (salam bhs Thailand)". Wajah saya yang sembunyi didalam helm tak mustahil langsung senyum, SENANG dan dalam hati kecil saya berkata "Allham dulilah Ya Allah, Kau sudah menanamkan sifat ke akraban dan, keberanian dalam jiwa anak-anak ini".

Disitu juga membuat hati saya JATUH CINTA KEPADA ANAK-ANAK RKWK dan membuat hati kecil saya memanggil-mangil di setiap hari ketika saya lagi tidak di RKWK, membuat tangan saya bergerak mengetik SMS untuk tanya kabar anak-anak, dan membuat saya tidak menjadi beban untuk berangkat ke RKWK.

Dengan KE AKRABAN DAN SEBAGAINYA membuat saya mengerti bahwa selama yang saya dan relawan-relawan RKWK lakukan selama ini sangat berhasil, dan sangant pantas untuk digunakan di sekolah-sekolah, karena bisa membuat anak-anak berani bertanya, kasih sayang kepada teman-teman, membuat anak-anak aktif, taat kepada kepada orang tua, rajin berangkat walaupun dalam suasana hujan yang sangat lebat dan sebagainya.



APAKAH YANG DILAKUKAN OLEH RELAWAN-RELEWAN RKWK?
Jawaban sederhana secara peribadi saya, yaitu :
Beberapa faktor yang kami lakukan;
- Mengposisikan diri sebagai teman anak-anak, selalu memenuhi permintaan anak-anak, ketika anak-anak mengajak bermain tepuk-tepuk tangan, berjoget, menari, dan sebagainya, saya langsung memenuhi permintaannya, karena di selah-selah bermain itulah saya bisa memberi pengajaran kepada anak-anak dengan anak-anak tidak sadar bahwa dia sedang belajar.
- Komunikasi yang selalu dengan nada anak-anak, merayu-rayu sambil senyum-senyuman. kalau saya ingat ketika saya masih kecil "saya sangat takut kepada salah seorang guru saya, yang wajahnya tak pernah memberikan senyum kepada saya dan itulah membuat saya takut untuk bertanya bahkan menjadi jenuh ketika harus belajar mata pelajarannya, munkin anda juga pernah merasakan hal itu. Ketika di dalam jiwa seorang anak mempunyai perasaan takut kepada gurunya, maka tidak usah bermimpi bahwa anak itu akan mendapat ilmu walaupun anda adalah seorang guru yang lulusan Universitas yang berkualitas, tapi Anda belum belum berkualitas karena belum bisa menaburkan ilmu ke jiwa anak-anak.
- "Guru sebagai FASILITATOR bagi anak-anak" kata-kata itulah yang terpaku di dalam hati Relawan-relawan RKWK. dengan cara bermain, kami Relawan-relawan RKWK bisa menkondisikan anak-anak supaya lebih "menjadi manusia yang SERBA TAHU dan RAJIN BELAJAR dengan tidak ada yang menyuruhnya (omongan orang tua anak-anak).


Dengan beberpa faktor:
-MENGPOSISIKAN DIRI SEBAGAI TEMAN ANAK-ANAK
-KOMUNIKASI YANG CERDAS
-GURU SEBAGAI FASILITATOR BAGI ANAK-ANAK

Membuat saya lebih MENGERTI DAN LEBIH PAHAM dunia anak, belih tahu berbagai hal, baik kebudayaa, pendidikan dll, dan itu saya rasa tidak saya dapatkan dengan tanpa RKWK dan anak-anak RKWK. Maka sekarang hati saya sudah mengtanda tangan bahwa RKWK DAN ANAK-ANAK RKWK adalah UNIVERSITAS BAGI SAYA, TEMPAT YANG SAYA KULIAH, TEMPAT YANG SAYA BELAJAR, DAN TEMAPAT YANG SAYA BISA MENGERTI BANYAKHAL.

Oleh itulah KEBERANGKAT SAYA MENUJU KE RKWK TIDAK MENJADI BEBAN DAN KEBERATAN BAGI SAYA. KARENA DISITU ADALAH TEMPAT SAYA BELAJAR BANYAK HAL.


Anak-anak senang saya senang, anak-anak ketawa saya ketawa itulah yang berlaku dalam pelajaran kami di setiap hari.

TERIMA KASIH RKWK
TERIMA KASIH ANAK-ANAK RKWK
TERIMA KASIH PAK GURU HERU KURNIAWAN
TERIMA KASIH RELAWAN-RELAWAN DAN JUGA SELURUH WARGA RKWK
SEMOGA KITA BERMANFAAT DAN MENJADI TULANG BELAKANG MASYARAKAT DAN MEMBUAT HARI ESOK LEBIH BAIK DARIPADA HARI INI.

BAHASA THAILAND = SUSU
BAHASA INDONESIA= SEMANGAT
BAHASA JAWA =??? hehe



16/12/2013