[1]
Hal yang kadang di luar dugaan
saya adalah;
SAAT HUJAN SANGAT LEBAT PUN,
MINIMAL 25 ANAK DATANG UNTUK BELAJAR.
SAAT SEDANG UJIAN PUN ANAK-ANAK
DATANG UNTUK BELAJAR
Dan yang lebih menakjubkan:
ANAK-ANAK BERANGKAT TEPAT
WAKTU. BAHKAN, UNTUK ACARA TERTENTU, BISA 30 MENIT SEBELUM ACARA DIMULAI.
Dan, anak-anak selalu protes
saat ada hal krusial yang membuat harus libur:
JANGAN LIBUR!!!
Atau, saya menjumpai kenyataan
anak-anak yang jarang berangkat ke sekolah [saya baru tahu, dan saya langsung
mengambil tindakan, akan saya buat tulisan nantinya], tetapi rajin sekali
datang bermain ke RKWK.
Saya pun jadi bertanya-tanya:
KENAPA BISA DEMIKIAN?
Saya bertanya pada anak-anak.
Jawabannya di luar dugaan saya:
DI SINI ASYIK BERMAIN.
BERKUMPUL BERSENANG-SENANG. BERGEMBIRA. MENARI. BERNYANYI…
Saya senang mendengarnya.
Memang ini yang saya harapkan.
BERMAIN!
Bermain menyatukan kami.
Membuat kami senang. Dan selalu berangkat setiap waktu.
[2]
Di sinilah tampak:
KEAJAIBAN BERMAIN
Bagi anak-anak. Bermain bukan
soal melakukan aktivitas yang biasa dilakukan anak-anak. Lebih dari itu.
Bermain adalah cara yang dilakukan anak-anak dalam memahami dunia. Melalui
bermain anak memahami:
ILMU PENGETAHUAN
KEMANUSIAAN
KREATIVITAS
Anak selalu mencoba-mencoba hal
baru dalam bermain. Mulai dari melompat. Berteriak. Iseng. Bertengkar. Merusak.
Dan masih banyak aktivitas lainnya. Melalui cara-cara demikian sebenarnya anak
sedang melakukan eksperimentasi diri atas segala pertanyaan yang membuat anak
penasaran.
Inilah sikap keingintahuan
anak, yang membuatnya memiliki praduga-praduga [hipotesis] atas pertanyaan yang
dibangunnya. Dan melalui bermain anak berusaha mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaannya itu. Maka, permainan merupakan hasil eksperimentasi
diri anak dalam mendapatkan jawaban atas pertanyaan hipotetis dalam pikirannya.
Pertanyaan itu bisa berwujud: sains, sikap, atau pun kreativitas.
Malam itu, saya putarkan
tayangan video Breakdance. Anak-anak suka melihat gerakan-gerakkan acrobat
tokoh di video itu. Diluar sepengetahuan saya, anak-anak mencoba
mempraktiakkannya.
[saya yakin waktu itu, yang ada
dalam pikiran anak-anak adalah:]
GERAKAANNYA BAGUS
SAYA BISA TIDAK YA?
Anak penasaran dengan
kreativitas gerak?
[Kita orang dewasa melihat
gerakan tersebut pasti langsung memvonis diri:
PASTI TIDAK BISA!
Tapi anak tidak demikian.
Yang dilakukan Juli dan
kawan-kawannya adalah: MENCOBA. Mereka anak-anak berjumpalitan dance tersebut.
Beberapa anak hampir bisa:
MENAKJUBKAN!
Mereka melakukan itu semua
dengan bermain. Namun, Juli, tiba-tiba merinti kesakitan:
TANGANNYA TERKILIR.
Odi langsung membantunya.
[3]
Inilah bermain bagi anak-anak.
Menjadi media untuki membuktikan diri terhadap pertanyaan:
SAINS
KEMANUSIAAN
KREATIVITAS
Yang muncul dalam diri
anak-anak.
Itulah sebabnya, dengan
kesadaran penting bermain ini, RKWK mendasarkan segala basis pembelajarannya
melalui:
BERMAIN!
Bermain merupakan media
pengembangan perkembangan anak yang sangat baik.
Lebih dari itu, bermain juga
menjadi ruang bagi anak-anak membangun kemanusiaan. Dengan bermaian anak
bergurau dengan temannya yang dengan cara demikian anak mendapatkan:
PERSAHABATAN
PERTEMANAN
KEBAIKAN
PENGHORMATAN
KESENANGAN
Yang semuanya mengembangkan
sikap kemanusiaan anak.
Saya pernah bertanya pada
anak-anak:
APA YANG MEMBUAT KALIAN SUKA
TERHADAP RKWK?
Salah satu jawaban yang muncul
adalah:
DI RKWK KAMI BISA BERMAIN DANG
BERTEMAN DENGAN BANYAK TEMAN. PADAHAL, SEKALIPUN KAMI BERTETANGGA, SEBELUMNYA
KAMI TIDAK SALING KENAL, KARENA KAMI TIDAK PERNAH BERMAIN BERSAMA.
Dari peristiwa ini saya
mengerti dan menyadari:
BERMAIN MENGEMBANGKAN
KEMANUSIAAN ANAK
Inilah barangkali yang membuat
anak-anak selalu ingin berangkat setiap ada kegiatan di RKWK. Rahasisnya adalah
kami mengembangkan
PERMAINAN
Sebagai media untuk belajar.
Permainan yang saya yakin akan mengembangkan aspek:
SAINS
KEMANUSIAAN
KREATIVITAS ANAK
Ketiga hal ini yang kemudian
merumuskan saya membuat motto:
CERDAS
KREATIF
BERKARAKTER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar