Laman

Senin, 16 Desember 2013

Kenapa Guru Harus Sering Berkomunikasi dengan Siswanya?







  Saya sering mengamati perkembangan anak-anak RKWK setiap kali saya datang. Entah kenapa saya ingin lebih tahu tentang keadaan psikologi anak-anak. Saya melihat ada semangat, keberanian, percaya diri, ada dalam diri anak-anak RKWK. Saya memperhatikan dan mencoba untuk mengerti satu persatu karakter masing-masing anak.

KOMUNIKASI

Dalam kehidupan sehari-hari kita dikelilingi dengan berbagai informasi. Semua informasi bisa kita dapatkan dengan berbagai media. Dari televisi, radio, koran, dll.
Tapi informasi tentang keadaan seorang anak didik kita, tentu saja kita tidak akan mendapatkannya dari televisi, radio, maupun koran.

ANAK ITU SENDIRI
TEMAN
ORANG TUA

 

3 komponen ini tidak bisa terlepas. kita mendapatkannya dengan berkomunikasi dengan anak itu sendiri, teman, orang tua. Kenapa setiap komponen itu harus kita perhatikan ?

ANAK ITU SENDIRI

Informasi dari anak yang bersangkutan tentang dirinya itu sangat baik jika kita bisa mendapatkannya dari anak itu. Anak-anak akan lebih tahu tentang kebutuhan mereka melalui dirinya sendiri.

TEMAN

Kenapa teman menjadi urutan kedua?
Anak-anak biasanya lebih terbuka terhadap teman. Karena teman dianggap lebih mengerti dari pada orang tua sehingga anak biasanya lebih nyaman untuk mengadukan hal-hal yang dia suka maupun tidak disukainya. Bahkan teman hampir menyedot lebih banyak informasi dari pada orang tua tentang PERASAAN anak.

ORANG TUA

Setiap orang tua pasti akan mengerti keadaan anaknya. Karena orang tua yang selalu ada dan mmpunnyai jam tayang lebih lama dengan anak. Orang tua juga sudah mengenal anak sejak lahir hingga fase anak-anak. kita bisa mendapatkan informasi SIFAT anak dari orang tua. Orang tua lebih tahu tentang sifat anaknya yang bandel, cuek, pemberani, nekat, penakut, dll.

3 komponen ini komunikasi ini sangat pentng untuk kita ketahui.

Seorang guru yang baik adalah yang mengerti kbutuhan siswanya karena tugas seorang guru salah satunya adalah sebagai fasilitator. Bagaimana Kita dapat memberikan fasilitas kepada anak apabila kita tidak mengerti kebutuhan mereka?

Saya belajar dari kedekatan saya dengan anak-anak RKWK. Dengan komunikasi cuma-cuma yang saya lakukan setiap bertemu dengan anak-anak menjadikan mereka terbuka dengan apa yang mereka rasakan pada saya. Berawal dari bercerita, bermain bersama, mereka menganggap saya sebagai teman yang mengerti yang mereka inginkan.



1/
"Ka Anis, main bekel yuk?"
"Ayuk"

Dengan kita menunjukkan kita MAU untuk melakukan hal-hal yang mereka senangi, kita dapat mencuri hati mereka. dengan SINYAL POSITIF yang kita tunjukkan, anak-anak sekejap akan percaya dengan keberadaan kita ditengah-tengah mereka. Dengan kepercayaan yang mereka milki bisa saja setiap kali mereka mempunyai problem dalam belajar, berteman, bahkan problem dalam keluarga mereka bisa menceritakannya kepada kita.

2/
Waktu itu, saya sampai malam di RKWK. Anak-anak minta diajari mengerjakan PR Matematika dan Bahasa Inggris. Saya pun mengajari mereka dengan senang hati, walaupun sebenarnya mereka sudah bisa hanya saja untuk meyakinkan jawaban-jawaban mereka.

Aisyah, Wiwi, dan indah mereka teman akrab yang juga satu sekolahan sehingga mereka mengerjakan PR bersama. Indah terlihat paling menonjol dalam Matematika dan Wiwi lebih menonjol dalam bahasa Inggris. Saya menjadi tahu karena melihat cara mereka mengerjakan dan mengenali setiap soal yang ada.

Selesai mengerjakan PR, saya mencoba bertanya tentang teman dekat mereka, Pipit dan Nanda. Mereka memberikan informasi tentang Sifat dan kebiasaan mereka bermain dan yang ada dalam diri sahabat merka. Itu menunjukkan teman menjadi komponen yang penting untuk dapat mengetahui karakter anak.


3/
Saat saya membantu ibu Juli membuat makanan saya mencoba berkomunikasi dengannya. berawal dari sekedar berbicara biasa hingga akhirnya mengarah tentang Juli
"Juli pinter ya, mba, kalau dance?"
[kata saya untuk mencoba mengawali pembicaraan tentang Juli]
"Iya, mba Anis, dia suka niru di TV itu kalau di rumah. anaknya juga nggak bisa diam maunya gerak terus, jadinya begitu," kata ibu Juli mencoba mnjelaskan tentang keadaan anaknya saat dirumah.

Oleh karena itu, sebagai guru yang baik, kita harus menjadi komunikator yang baik. Apabila kita hanya memahami dengan apa adanya anak [tanpa informasi] kita hanya melihat yang tampak, tapi tidak tahu dalamnya. Apabila itu seperti buah apel yang halus kulitnya dan enak buahnya, tidak masalah. tetapi, apabila seperti buah jeruk yang dalamnya busuk itu akan membuat kita tidak sempurna sebagai guru yang handal.

SEMOGA KITA SELALU BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK

dengan komunikasi kita bisa mempererat hubungan kita dengan anak-anak dan orang tuanya.

Untuk Relawan-Relawan RKWK,
Jaga Komunikasi. Jangan lupa untuk saling mengenal . Buktikan kita Relawan yang hebat!!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar