Ilmu ini saya dapat dari Guru saya waktu SD. Sosoknya yang
baik dan sederhana membuat saya dan teman-teman jadi anak yang berjiwa sosial
tinggi untuk dia. Setiap kali di datang ke sekolah dengan sepeda kotor, maka
saat jam istirahat:
SAYA DAN TEMAN-TEMAN SELALU MENCUCIKAN SEPEDANYA.
Hampir setiap hari. Terutama saat musim penghujan.
Setelah saya telusuri sebabnya:
DIA SUKA MEMBERI.
Jika kami habis olah raga: dia sering mentraktir es. Jika kami
nakal, dia memberi kebaikan pada kami untuk tidak memberi hukuman. Jika kami
membolos dia banyak memaafkan kami. Jika kami kesulitan dia sering membantu
untuk urusan apapun.
DIA BAIK
DIA SUKA MEMBERI.
Ini pelajaran masa kecil dari GURU yang luar biasa. Maka,
saya masih ingat:
SAAT DIA SEDIH KARENA SEKOLAH KAMI DIBOBOL PENCURI. DIA
BERDIRI MEMATUNG DAN MENETESKAN AIR MATA. KAMI YANG MELIHAT SEDIHNYA GURU IDOLA
KAMI, KAMI PUN IKUT BERKACA-KACA DAN MENANGIS.
Sungguh luar biasa saat itu:
IKATAN YANG KUAT ANTARA GURU DAN MURID
Pelajaran ini saya terapkan pada anak-anak. Saya ingin
berbagi. Saya ingin menjadi bagian yang bisa menyelesaikan kesulitan anak
[sekalipun baru mampu membantu mengerjakan PR, itu pun minta bantuan Pak Guru
Google].
Pokoknya:
SAYA HARUS MEMBANTU
SAYA TIDAK BOLEH MENGHUKUM ANAK
Dan ini memberikan implikasi yang luar biasa. Saat kita
memaafkan kesalahan anak. Memaklumi sikap-sikap melanggarnya. Bahkan
ketidakmengertiannya. Kita mendapatkan imbalan yang diluar dugaan kita.
Saya selalu terkagum-kagum, misalnya, saat hujan lebat. Halaman
rumah banjir. Saya harus bekerja mengelap air. Anak-anak sedang bermain
tiba-tiba menghentikan permainannya dan berteriak:
PAK GURU, SAYA BANTU, YA!
Saya hanya tersenyum senang.
Anak-anak langsung berhamburan. Merebut alat pembersih. Dan
mereka ramai-ramai memberihkan halaman.
SEKARANG SAYA MALAH BINGUNG DAN BENGONG KARENA TIDAK
KEBAGIAN KERJA.
Subhanalloh…
[Sangat salah jika kita mengganggap anak itu selalu menang
sendiri. Tidak peka sikap sosialnya. Anak-anak itu luar biasa. Punya kejutan empati
yang diluar batas logika orang dewasa]
Saya bahagia.
Berbagai peristiwa saya banyak di tolong anak-anak.
Membersihkan halam rumah, menemani anak dan istri, mengupas
buah, merapikan buku-buku…
Dan banyak kejadian yang membuat saya semakin menyayangi
anak-anak.
Kenapa bisa demikian?
SAYA TIDAK PASTI JAWABANNYA.
Tapi asumsi saya adalah
KARENA SAYA [BERUSAHA] BERBUAT BAIK PADA ANAK-ANAK
Mereka [anak-anak] yang bahkan dicap paling mbandel pun
tetap berbuat baik pada saya.
INILAH ANAK: MEREKA TAHU MEBALAS KEBAIKAN
Maka:
Berbuat baik padanya adalah rahasia untuk:
MENJADIKAN ANAK-ANAK MAU BERBAGI.
BERBUAT BAIK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar