Ibu, aku ingin bercerita padamu
Tentang hatiku yang selalu merindukanmu
Tentang penyesalan yang selalu menghampiriku
Ketika kupandang lekat pada sudut matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku tahu disana banyak tersimpan air mata untukku
Bimbinganmu
Semua Nasehatmu
Semua Laranganmu
Semua perintahmu
Hanya untuk Menjauhkanku
Dari gelapnya Dunia. .
Namun, tak pernah ku jalani Itu !
Ibu... Di setiap sujudmu kau sebut nama anakmu yg hina ini. . .
Walau tak pernah terdengar di telingaku yang bisu .
Dalam Senyummu
kau sembunyikan letihmu..
Derita siang dan malam yang menimpamu..
Tak sedetik pun menghentikan langkahmu..
Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku..
Seonggok Cacian selalu menghampirimu..
Secercah hinaan tak peduli bagimu..
Selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku..
Mencari harapan baru lagi
untuk diriku
Bukan setumpuk EMAS yg kau harapkan dalam kesuksesan ku..
Bukan gulungan UANG yg kau minta dalam keberhasilanku..
Bukan juga sebatang PERUNGGU dalam kemenanganku..
Tapi keinginan hati mu membahagiakan aku..
Dan yang selalu kau berkata pada ku..
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu..
kau seorang wanita yang mampu mengajariku tentang arti kehidupan
kau seorang wanita yang melilit semua rasa cinta kasih sayang terhadapKU
engkau yang selalu menjagaku
engkau yang selalu menemaniku di saat aku kesepian
ENGKAULAH IBU ku...........
Kau yg menasehatiku dikala q lupa atas kewajibanku
tanpa engkau aku hampa hidup di dunia ini
tanpa engkau pun aku hidup di dunia ini bagaikan jiwa tanpa raga, bagaikan pohon tanpa akar
TERKADANG....saat aku senang kulupa dengan ENGKAU, disaat aku sedih ku mendekatimu, betapa hinanya diriku
IBU..... maaf darimu sangat berarti bagiku,,, untuk membuat ku menuju SURGA dikakimu. . . . .
Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapusair matamu...
dan menggantinya dengan canda dan tawa
Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan didalam hati kami anakmu
* Entah ini puisi ataukah puisi tentang surat ibu,
Tapi ketika saya membacanya, linangan airmata anak-anak begitu derasnya mengalir, dan larut dalam puisi yang saya baca.
Anak-anak mempunyai hati yang tulus, dalam hatinya.
Apalagi mendengar cerita mereka saat bertemu dengan ibunya, sampai menangis didepannya karena sadar akan kesalahannya. sebuah pengakuan YANG LUAR BIASA bagi seorang anak-anak.
Semua Nasehatmu
Semua Laranganmu
Semua perintahmu
Hanya untuk Menjauhkanku
Dari gelapnya Dunia. .
Namun, tak pernah ku jalani Itu !
Ibu... Di setiap sujudmu kau sebut nama anakmu yg hina ini. . .
Walau tak pernah terdengar di telingaku yang bisu .
Dalam Senyummu
kau sembunyikan letihmu..
Derita siang dan malam yang menimpamu..
Tak sedetik pun menghentikan langkahmu..
Untuk bisa Memberi harapan baru bagiku..
Seonggok Cacian selalu menghampirimu..
Secercah hinaan tak peduli bagimu..
Selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku..
Mencari harapan baru lagi
untuk diriku
Bukan setumpuk EMAS yg kau harapkan dalam kesuksesan ku..
Bukan gulungan UANG yg kau minta dalam keberhasilanku..
Bukan juga sebatang PERUNGGU dalam kemenanganku..
Tapi keinginan hati mu membahagiakan aku..
Dan yang selalu kau berkata pada ku..
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu..
kau seorang wanita yang mampu mengajariku tentang arti kehidupan
kau seorang wanita yang melilit semua rasa cinta kasih sayang terhadapKU
engkau yang selalu menjagaku
engkau yang selalu menemaniku di saat aku kesepian
ENGKAULAH IBU ku...........
Kau yg menasehatiku dikala q lupa atas kewajibanku
tanpa engkau aku hampa hidup di dunia ini
tanpa engkau pun aku hidup di dunia ini bagaikan jiwa tanpa raga, bagaikan pohon tanpa akar
TERKADANG....saat aku senang kulupa dengan ENGKAU, disaat aku sedih ku mendekatimu, betapa hinanya diriku
IBU..... maaf darimu sangat berarti bagiku,,, untuk membuat ku menuju SURGA dikakimu. . . . .
Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapusair matamu...
dan menggantinya dengan canda dan tawa
Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan didalam hati kami anakmu
* Entah ini puisi ataukah puisi tentang surat ibu,
Tapi ketika saya membacanya, linangan airmata anak-anak begitu derasnya mengalir, dan larut dalam puisi yang saya baca.
Anak-anak mempunyai hati yang tulus, dalam hatinya.
Apalagi mendengar cerita mereka saat bertemu dengan ibunya, sampai menangis didepannya karena sadar akan kesalahannya. sebuah pengakuan YANG LUAR BIASA bagi seorang anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar