Laman

Selasa, 20 Mei 2014

9. PROSES KREATIF SAYA MENULIS DRAMA "MERAH PUTIH DALAM DADAKU"






Ide saya menulis naskah drama ini berawal saat saya menonton film TANAH SURGA KATANYA. Saya melihat kesatiran hidup anakanak Indonesia yang begitu pilu di perbatasan. TIDAK KENAL lagu kebangsaan dan bendera merah putih sebagai identitas bangsa kita tercinta.

SAYA PUN MENANGIS!

Bagi saya ini mengerikan. Saya pun bertanya dalam hati. Bagaimana dengan anak-anak sekarang. Walaupun versinya berbeda, tetapi saya yakin, intinya sama. Anak-anak sekarang juga luntur KECINTAANNYA PADA MERAH PUTIH. NEGERI TERCINTA KITA.

Langsung saya berikrar dalam hati. SAYA AKAN MEMBUAT PERTUNJUKKAN BUAT ANAK-ANAK TENTANG MERAH PUTIH.

SAYA JUGA MERASA HARUS SEGERA MENANCAPKAN MERAH PUTIH DI RKWK

Aku hanya ingin. Anak-anak RKWK bangga dengan merah putih.

Saya pun segera, mengonsep pementasan yang bikin orang:
MERINDING
MENANGIS
TERHARU

DAN INGAT DENGAN MERAH PUTIH

[saya menulis ini pun dengan linangan airmata dengan diiringi lagu "Gebyar-Gebyar" "Tanah AIrku" dan "Jayalah Indonesia" yang jadi pengiring Drama Merah Putih"]

Dengan perasaan yang sesak. Air mata berlinang. Mengingat negeriku tercinta ini. aku menulis drama singkat tentang MERAH PUTIH.



Aku Membayangkan pementasan:
ANAK-ANAK BERLARI MEMBAWA MERAH PUTIH
MENGIBARKAN DENGAN GAGAH
MENGIKRARKAN JANJINYA UNTUK TERUS KIBARKAN MERAH PUTIH
BERJUANG UNTUK BANGSA

DENGAN AIR MATA ANAK-ANAK YANG MELELEH
DENGAN WAJAH-WAJAH MEREKA YANG TAKJUB PADA MERAH PUTIH
DENGAN SEMANGAT YANG MENGAIRMATA


pelan-pelan aku pun menulis dengan air mata

DIENDING, KUSUGUHKAN JANJI ANAK-ANAK TENTANG CITA-CITA MULIA MEREKA PADA MERAH PUTIH

aku pun semakin tak karuan
membayangkan anak-anak RKWK kelak bisa jadi orang-orang hebat yang bisa memajukan bangsa ini

TAK ADA KEBANGGAN YANG MELUAP DARI SEORANG GURU JIKA MELIHAT ANAK-ANAK DIDIKNYA MENJADI ORANG HEBAT YANG SELALU CINTA DAN MAU BERJUANG UNTUK NEGARANYA

aku tidak kuat menuliskan ini....

WAJAH ANAK-ANAK DIDIKKU
WAJAH NEGERIKU..
MEMBAUR JADI HAL YANG PEDIH SEKALIGUS INDAH...

Walau saya tak merasa berhasil menulis dan mementaskan drama ini. drama pendek dengan dialog pendek karena agar anak-anak tidak lupa...dan tetap ekspresif

tapi, komentar kawan-kawan yang melihat drama ini bilang:
DUH MERINDING
BIKIN PINGIN NAGIS....



saya juga menulisnya dengan bercucuran air mata......
UNTUK NEGERIKU TERCINTA
UNTUK ANAK-ANAK YANG SANGAT KUSAYANGI
UNTUK RELAWAN-RELAWAN YANG SANGAT KUBANGGAKAN

AYO, TERUS BERJUANG
UNTUK NEGERIKU TERCINTAKU

MEMBANGUN INDONESIA DARI DIRII KTA SENDIRI
DARI KAMPUNG SENDIRI
KARENA INILAH YANG KITA BISA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar