Laman

Jumat, 01 Agustus 2014

1. PEMBELAJARAN KREATIF Bermain TTS-Menulis Puisi-Membaca







Konsep ini saya kembangkan dari kenyataan anatomi otak manusia [anak-anak] yang terdiri atas tiga bagian, dan setiap bagian memiliki cara pemuasannya yang khas:

OTAK DEPAN: Sangat Menyukai Hal Baru yang Menyenangkan.
OTANG TENGAH: Sangat Menyukai Hal yang Menantang.
OTAK BELAKANG: Sangat Menyukai Hal yang Nyaman.

Belajar adalah pemenuhan atas ketiga kebutuhan otak tersebut. Untuk itu, dalam belajar kebutuhan tiga otak tesebut harus dipenuhi, Maka belajar itu harus: BARU-MENYENANGKAN, MENANTANG, DAN NYAMAN BAGI ANAK.

Baru-menyenangkan berarti dalam pembelajaran anak harus disuguhi pengalaman yang baru-menyenangkan, menantang, dan nyaman. Dari ketiga hal ini saya mengembangkan permainan: TTS [Teka-teki silang] yang dari jawaban TTS saya kembangkan jadi MENULIS PUISI dan DISUDAHI DENGAN MEMBACA SANTAI.

TTS
Konsep TTS ini saya dasari dari kenyataan bahwa anak-anak suka menebak. Menebak dengan TTS menjadi pengalaman yang baru dan menyenangkan bagi anak-anak. Bisa jadi anak-anak sudah biasa mendengar bahkan mengisi TTS. Tapi, bila pengisian TTS dikemas dengan hal yang menantang, menantang untuk ditebak dan menantang dalam berkompetisi dengan teman-temannya, maka bermain TTS jadi sangat menyenangkan.

Hasilnya, saya menjumpai anak-anak jadi antusias mengisi TTS. Anak-anak berteriak senang saat bisa menjawab. Berteriak sedih juga saat kesusahan menjawab. Mereka terus tertantang untuk menyelesaikan TTS, dan menjadi yang tercepat.

INILAH BELAJAR YANG MENYENANGKAN!



MENULIS PUISI

Beberapa anak pun bisa menyelesaiakan TTS itu. Tampak keceriaan dan kesenangan yang diekspresikan dengan kebanggakan. Saya pun terjun langsung memberikan rasa nyaman dengan membantu menemukan jalan keluar dan memberikan apresiasi. Anak-anak berteriak sennag penuh antusias.

Waktu selesai. Saya pun mencocokkan jawabannya. Anak-anak berteriak senang saat jawaban mereka benar. Dan tetap senang walaupun jawabannya salah. Semua anak senang.

Dari jawaban TTS itu, kemudian anak-anak ditantang dengan menyusunnya menjadi puisi. TTS itu sudah dibuat tematik, yaitu dengan tema kemerdekaan. Maka, anak-anak mengembangkan setiap kata dari jawaban TTS menjadi kalimat metaforis yang menyusun puisi. Hasilnya, bagi saya lumayan dibanggakan. Semua anak mulai dari kelas 1 SD sampai SMP dapat menulis puisi dengan baik.

GAPAIAN BANGSA INDONESIA

Garuda akan terbang tinggi demi Indonesia
Angkasa telah menantimu
Negara Indonesia menjadi kebanggaan yang tak terlupakan
Kita bagai batang tiang negeriku
Airmata satu per satu menetes terharu karena kemerdekaan

Asa hanyalah rasa lemah tanpa tulang
Dalam satu bangsa semangat yang berdiri
Rakyat akan selalu makmur menerimanya
Aku ingin Indonesia maju dan merdeka
Dengan pahlawan yang berani maju sebagai pendekar bangsa

[Karya DWI PUSPITASARI, siswa kelas 5 SD]


GARUDAKU

Garuda kau adalah lambing negaraku
Angkasa kau adalah langit tertinggiku
Negara kau adalah tempat tinggalku
Kita adalah rakyat Indonesia
Airmata terus mengalir diwajahku

Aku tak akan berputus asa demi Indonesia
Dalam mimpi kecilku
Rakyat tertawa menjadi Indonesia
Aku akan menjadi rakyat terbaik
Aku akan menjadi pahlawan

[Karya KANZ MAKHFIY HERUDIAN, Siswa kelas 2 MI]

INDONESIA

Garuda sudah terbang ke atas langit
Dalam angkasa yang mulai membiru
Negara tampak penuh kemenangan
Kita pun akan mengarungi nasib
Walaupun airmata selalu menetes dan membendung

Hanya asa yang selalu menggulung tubuh mungilku
Dalam mangkuk kesengsaraan
Rakyat pun berenang menuju kemerdekaan
Aku akan terus berjuang negeriku
Demi jasa pahlawanku di atas senja sana

[Karya NANDA RAKHMAH HIDAYAH, Siswa Kelas 6 SD]


NEGERI DI ATAS LANGIT

Garuda yang terbang
Tak terlihat oleh angkasa
Negara sungguh tertatih
Melihat kita dalam sengsara
Airmata menjadi darah
Darah menjadi airmata

Gelombang asa telah terbang
Dalam duka
Kesengsaraan rakyat yang terluka
Membuat semangatku tersentuh
Untuk menjadi pahlawan pembela negara

[Karya WIWI SUSANTI, Siswa Kelas VII SMP]


IMPIANKU PADA INDONESIA

Jiwa yang kuat terbang di atas sayap garuda
Impian berlayar di angkasa yang luas
Harapan dirangkul oleh negara yang kokoh
Kita selalu menderita demi meraih kemerdekaan
Mengeluarkan airmata yang membeku dalam panasnya jiwa

Asaku mengiringi hari-hari
Dalam meraih kemerdekaan Indonesia
Yang kita dapat dengan keringat rakyat
Akan kukenang semangat perjuangan
Para pahlawan yang tak bisa tergantikan oleh beribu bintang di langit

[Karya INDAH NUR HAPSARI, Siswa kelas VII SMP]


GARIS LINTANG PAHLAWANKU

Garuda terbang di angkasa impian
Anganku terjaga oleh beribu bintang
Negera merdeka dibangun di atas
Pondasi pembela tanah air surga
Seperti embun pagi hari yang memberi merdeka

Dalam dua sayap garuda terdapa asa yang kuat
Menggapai sejuta bintang dalam negeriku tercinta
Dalam mimpi rakyatku di tulang rusuknya
Aku adalah jiwa yang kuat
Mengangkat garis lintang hati pahlawanku

[Karya AISAH NUR OKTAVIA, Siswa kelas VII SMP]


 
ASA UNTUK MERDEKA


Garuda membawa jiwa dan semboyan bangsa
Menghiasi angkasa yang gelap
Negara yang kubanggakan
Kita yang telah merdeka
Tertetes airmata seorang ibu

Asa untuk merdeka telah tercapai
Dalam hati bahagia
Seluruh rakyat merdeka dari kesusahan
Aku bangga jadi anak Indonesia
Pahlawan rela kehilangan segalanya

[Karya LUTFIAH GUNANSYAH, Siswa Kelas VIII SMP]

Masih banyak lagi, puisi-puisi di atas dikembangkan dari jawaban TTS kata: Garuda, Angkasa, Negara, Kita, Airmata, Asa, Dalam, Rakyat, Aku, dan Pahlawan. Dan dengan kreativitas yang menyenangkan telah menjadi puluhan variasi puisi yang menakjubkan.

Puisi-puisi di atas selanjutnya dibacakan oleh setiap anak satu per satu. Dan saya langsung memberikan penilaian berupa penghargaan bintas atas puisi yang paling baik. Anak-anak merasa aman, senang, dan tertantang untuk menjadi yang terbaik.

SUNGGUH MENAKJUBKAN PEMBELAJARAN YANG DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN ANATOMI OTAK MANUSIA.



MEMBACA ESAI

Usai membaca puisi, saya mengajak anak-anak rileks. Sambil rileks. Anak-anak membaca esai tentang Indonesia. Tugas anak-anak dalam membaca adalah menemukan kata-kata yang tidak diketahu artinya.

Anak-anak yang sudah membaca kemudian langsung mengerubungi saya. Anak-anak pun bertanya arti kata-kata yang tidak dipahami. Saya menjelaskannya dengan cara-cara yang bersahabat. Saya yakin, perbendaharaan kata anak bertambah. Wawasan anak bertambah soal Indonesia.


MENULIS ESAI

Dalam pembelajaran yang sudah saya rancang, setelah anak membaca, setelah anak dapat pengetahuan. Saya akan menguji dan menantang dengan menulis esai. Tapi, waktu tidak mencukupi. Anak-anak terlalu antusias. Dan saya kewalahan.

Menulis esai akan saya kembangkan lain hari.

Saya puas dan bahagia dengan pembelajaran kali ini.
Kalau sudah demikian, sungguh indah menjadi guru. Seharian saya merancang pembelajaran yang menarik bagi anak lumayan berhasil sebabnya satu, saya dipertemukan dengan tulisan tentang anatomi dan kebutuhan otak anak-anak.

SUNGGUH MENAKJUBKAN!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar