Laman

Selasa, 20 Mei 2014

7. Mandi di Sungai dengan Anak-anak!


 



Minggu, 4 Mei 2014
Pagi pukul 07.30, anak-anak Rumah Kreatif Wadas Kelir [RKWK] berkunjung untuk bermain bersama dengan Jagad Bocah [JB] dan Banyumas Mengajar [BM]. Anak-anak antusias, saya dan relawan juga senang melihat antusias.

KESENANANGAN KAMI ADALAH SENGANGNYA ANAK-ANAK

Sampai di tempat, anak-anak membaur. Saling berkenalan. Saling unjuk kebolehan. Saling bersahabat. Saling tahu dan mengerti:

ANAK-ANAK MENYUKAI BERMAIN BERSAMA. MELALUI BERMAIN BERSAMA, ANAK-ANAK YANG AWALNYA TAK KENAL JADI AKRAB DAN SALING KENAL.  

Usai unjuk kebolehan dan berkenalan. Anak-anak diajak main ke sungai. Untuk mandi bersama. Bermain bersama.

SUBHANALLAH

Sampai di sungai, saya sendiri jadi lupa:

LUPA BAHWA SAYA SUDAH TUA [SUDAH PUNYA ANAK 3]
LUPA SAYA TIBA-TIBA MELEPAS BAJU [HANYA SINGLETAN SAJA]
LUPA ANAK-ANAK ADA TUGAS KREATIF DAN SAYA HARUS MEMIMPINNYA DENGAN RELAWAN.
LUPA BAHWA SAYA KALAU MANDI DI SUNGAI BISA MERIANG
LUPA….

Sungai di Desa Karangnangka sangat menakjubkan. Saya langsung nyemplung. Anak-anak apa lagi langsung gebyur.

KAMI LUPA SEMUANYA….
Kecuali satu hal:
HABIS MANDI PASTI ENAK MAKANNYA…
[Ha..aha…hahah…]

Semua anak terlibat dalam teriak. Main air, kungkum. Sampai, klelep…..minum air, kemasukan air, dan sengaja buang air…..hahahaha. Semoga saat buang air, tak ada anak-anak yang senagaja atau tidak minum air sungai. Sebab, itu pertanda buruk bagi kesehatan….

Semua sudah jadi satu. Dalam ikatan BERMAIN YANG MENYENANGKAN…

Sungguh indah kebersamaan dan kekeluargaan.
SAYA MERASA TELAH BRHASIL MENCURI WAKTU HIDUP ANAK-ANAK YANG TIDAK BERMANFAAT HARI INI MENJADI BERMANFAAT. INILAH MISI UTAMA SAYA AJAK SEBULAN SEKALI ANAK-ANAK OUT DOOR. SEBAB KENYATAANNYA, SAAT HARI MINGGU ANAK-ANAK LEBIH BANYAK NONTON TV-NYA DARIPADA KEGIATAN YANG BERMANFAAT.

Apakah kegiatan bermain bersama sangat bermanfaat?
PASTI.



Pengakuan anak: Aisah, Juli, Wiwi, Pipit…
“Dulu, saat belum ada RKWK, walaupun kami tetangga, tetapi kami tidak saling kenal, walaupun kami saudara. Sebabnya, usai pulang sekolah kami di rumah terus, nonton tivi, malas untuk main. capai! Tapi setelah ada RKWK, kami capek, tapi asyik bermain bersama itu. Bisa saling kenal teman-teman satu RT….dan kami jadi akrab seperti keluarga….”

Ini paling tidak manfaat bermain bersama dengan anak-anak. Beberapa anak menambahkan:
“Dengan adanya RKWK, kita juga bisa bermain dengan Pak Guru Ganteang [yakin fitnah banget]. Adanya, orangtua mau main sama anak-anak. tapi, kami seneng. Pokoknya Pak Guru tidak boleh pindah rumah lagi [saya kaget, dari mana mereka tahu saya itu manusia purba, hidupnya berpindah-pindah karena alasan ekonomi yang gak jelas hahahah. Tapi saya sudah senang di Wadas Kelir RKWK, semoga bisa terus damping anak-anak untuk jadi generasi terbaik bangsa ini. walaupun kami tahu, kami anak-anak kampong!]. Lebih seneng lagi ketemu dengan mahaisiswa relawan yang hebat-hebat dan ganteng-ganteng, cantik-cantik [mohon jika relawan baca bagian ini jangan bilang sakite, cesss! Karena ini sungguh bener, bukan fitnah, heheh]. Pokoke RKWK, RUMAH KREATIF KITA LAH….”
Sungguh indah pengkuan anak-anak ini. Ini salah satu motivasi saya untuk terus berkarya untuk anak-anak.

INI SEMUA KARENA BERMAIN.
Nah, dalam sungai itu kami bermain sangat indah. Seperti indahnya sungai itu sendiri. Asyiknya bermain kami semua lupa dengan tugas kreatif.
Hahahahaha…
Tapi, saya melihat kepuasan anak-anak RKWK [maklum, selama ini kami hidup di gunung tugel, yang tinggi, dan pengalaman kemarau tahun ini saja, saya tiap pagi ngangsu…hahahah]. Jadi air yang bening sangat memukau kami.
Aisah bilang
KALAU ACARANYA MANDI DI SUNGAI SAYA HARUS IKUT. TRYOUT AKAN SAYA TINGGALKAN. SAYA SEJAK KECIL BELUM PERNAH MANDI DI SUNGAI YANG BENING….
Hebatkan ikrarnya Aisah. Bermain itu indah dan menakjubkan. Mendapat pengalaman yang keren itu impian semua anak. karena dari sinilah anak-anak akan menghayati hidup dalam kebersamaan melalui bermain.

INI LEBIH BERMAKNA DARI APAPUN…

Namun, mandi di sungai ini terasa sebenatar. Alarm sudah berbunyi. Kita harus pulang. Anak-anak kecewa. Karena mereka masih ingin di sungai terus. Sambil menunggu selendangnya di curi pangeran [lohhh]
Beberapa anak protes ke saya
KOK, SEBENTAR! INGIN KE SINI LAGI…

Saya tersenyum buas…membayangkan ke sini lagi bulan depan. Karena saya juga merasakan hal yang sama..
Namun saya ingat bisikkannya Mas Demas [bosnya Banyumas Mengajar], “Kita harus buat anak-anak kurang bermainnya, biar akan terus mau bermain di sungai lagi. Jangan dipuaskan nanti jenuh dan kapok…”
Kata-kata yang keren!
Kami pulang bersama. Penuh canda dan tawa yang membahana ke angkasa. Apakah kalian yang membaca dengar tawa saya. Kalau diterjemahkan tawa anak-anak itu artinya:

ORANGTUA, TOLONG BERI DAN SEDIAKAN RUANG BERMAIN BUAT KAMI. JANGAN SIBUK TERUS. JANGAN HANYA BERIKAN TV DAN GAME. KAMI JUGA INGIN DIKUMPULKAN YANG BANYAK. SEMUA ANAK-ANAK. KEMUDIAN BERI KAMI PERMAINAN YANG MENAKJUBKAN. YANG MEMBUAT KAMI YAKIN BAHWA KAMI. CERDAS. PINTAR. DAN BAIK.
BAHWA KAMI ANAK-ANAK INDONESIA GENERASI TERBAIK BANGSA….



Ini hanya igauan saya. Sumpah. Sebab biasa jadi jeritan anak-anak lebih pedih dari ini.

Saya ucapkan terima kasih kepada Mas Kasito [bosnya Jagad Bocah yang telah korbankan segalanya yang ada di rumah: Pohon Jambu yang kami sikat habis, 3 dus air mineral; nasi satu ember besar; mendoan 100 buah; segalanya sangat banyak sampai kami puas. Semoga ini menjadi awal yang indah untuk terus terperangkap dalam dunia anak-anak. semoga kita bisa hayati ini sebagai bagian hidup dan pengabdian kita untuk bangsa tercinta ini.

Mas Demas & Mba Prita [kenale mung kuwe tok, maklum: saya Pangeran Lupa! Hoaaaakkkkkk]. Terima kasih atas kebaikannya pada kami. Terus menabung recehan kebaikan, supaya bisa pergi haji dengan ONH Pluss. Plussss habis waktunya ngurusi anak-anak…hahaha

Pak Hardi atas kepemimpinannya yang memukau. Saya akan terus mencoba selalu berada di jalur dunia anak-anak, mengikuti jejak beliau.

Relawan dan Kawan mahasiswa lainnya yang keren-keren yang telah sukseskan acara ini.

Saya hentikan tulisan ini, sebab jika terus-terusan, nanti bisa jadi novel ora nggenah…
salam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar