Minggu,
4 Mei 2014
Pagi pukul 07.30, anak-anak
Rumah Kreatif Wadas Kelir [RKWK] berkunjung untuk bermain bersama dengan Jagad
Bocah [JB] dan Banyumas Mengajar [BM]. Anak-anak antusias, saya dan relawan
juga senang melihat antusias.
KESENANANGAN KAMI ADALAH
SENGANGNYA ANAK-ANAK
Sampai di tempat, anak-anak
membaur. Saling berkenalan. Saling unjuk kebolehan. Saling bersahabat. Saling
tahu dan mengerti:
ANAK-ANAK MENYUKAI BERMAIN
BERSAMA. MELALUI BERMAIN BERSAMA, ANAK-ANAK YANG AWALNYA TAK KENAL JADI AKRAB
DAN SALING KENAL.
Usai unjuk kebolehan dan
berkenalan. Anak-anak diajak main ke sungai. Untuk mandi bersama. Bermain
bersama.
SUBHANALLAH
Sampai di sungai, saya sendiri
jadi lupa:
LUPA BAHWA SAYA SUDAH TUA [SUDAH
PUNYA ANAK 3]
LUPA SAYA TIBA-TIBA MELEPAS
BAJU [HANYA SINGLETAN SAJA]
LUPA ANAK-ANAK ADA TUGAS
KREATIF DAN SAYA HARUS MEMIMPINNYA DENGAN RELAWAN.
LUPA BAHWA SAYA KALAU MANDI DI
SUNGAI BISA MERIANG
LUPA….
Sungai di Desa Karangnangka
sangat menakjubkan. Saya langsung nyemplung. Anak-anak apa lagi langsung
gebyur.
KAMI LUPA SEMUANYA….
Kecuali satu hal:
HABIS MANDI PASTI ENAK
MAKANNYA…
[Ha..aha…hahah…]
Semua anak terlibat dalam
teriak. Main air, kungkum. Sampai, klelep…..minum air, kemasukan air, dan sengaja
buang air…..hahahaha. Semoga saat buang air, tak ada anak-anak yang senagaja
atau tidak minum air sungai. Sebab, itu pertanda buruk bagi kesehatan….
Semua sudah jadi satu. Dalam
ikatan BERMAIN YANG MENYENANGKAN…
Sungguh indah kebersamaan dan
kekeluargaan.
SAYA MERASA TELAH BRHASIL
MENCURI WAKTU HIDUP ANAK-ANAK YANG TIDAK BERMANFAAT HARI INI MENJADI
BERMANFAAT. INILAH MISI UTAMA SAYA AJAK SEBULAN SEKALI ANAK-ANAK OUT DOOR.
SEBAB KENYATAANNYA, SAAT HARI MINGGU ANAK-ANAK LEBIH BANYAK NONTON TV-NYA DARIPADA
KEGIATAN YANG BERMANFAAT.
Apakah kegiatan bermain bersama
sangat bermanfaat?
PASTI.
Pengakuan anak: Aisah, Juli,
Wiwi, Pipit…
“Dulu, saat belum ada RKWK,
walaupun kami tetangga, tetapi kami tidak saling kenal, walaupun kami saudara.
Sebabnya, usai pulang sekolah kami di rumah terus, nonton tivi, malas untuk
main. capai! Tapi setelah ada RKWK, kami capek, tapi asyik bermain bersama itu.
Bisa saling kenal teman-teman satu RT….dan kami jadi akrab seperti keluarga….”
Ini paling tidak manfaat
bermain bersama dengan anak-anak. Beberapa anak menambahkan:
“Dengan adanya RKWK, kita juga
bisa bermain dengan Pak Guru Ganteang [yakin fitnah banget]. Adanya, orangtua
mau main sama anak-anak. tapi, kami seneng. Pokoknya Pak Guru tidak boleh
pindah rumah lagi [saya kaget, dari mana mereka tahu saya itu manusia purba,
hidupnya berpindah-pindah karena alasan ekonomi yang gak jelas hahahah. Tapi
saya sudah senang di Wadas Kelir RKWK, semoga bisa terus damping anak-anak
untuk jadi generasi terbaik bangsa ini. walaupun kami tahu, kami anak-anak
kampong!]. Lebih seneng lagi ketemu dengan mahaisiswa relawan yang hebat-hebat
dan ganteng-ganteng, cantik-cantik [mohon jika relawan baca bagian ini jangan
bilang sakite, cesss! Karena ini
sungguh bener, bukan fitnah, heheh]. Pokoke RKWK, RUMAH KREATIF KITA LAH….”
Sungguh indah pengkuan
anak-anak ini. Ini salah satu motivasi saya untuk terus berkarya untuk
anak-anak.
INI SEMUA KARENA BERMAIN.
Nah, dalam sungai itu kami
bermain sangat indah. Seperti indahnya sungai itu sendiri. Asyiknya bermain
kami semua lupa dengan tugas kreatif.
Hahahahaha…
Tapi, saya melihat kepuasan
anak-anak RKWK [maklum, selama ini kami hidup di gunung tugel, yang tinggi, dan
pengalaman kemarau tahun ini saja, saya tiap pagi ngangsu…hahahah]. Jadi air
yang bening sangat memukau kami.
Aisah bilang
KALAU ACARANYA MANDI DI SUNGAI
SAYA HARUS IKUT. TRYOUT AKAN SAYA TINGGALKAN. SAYA SEJAK KECIL BELUM PERNAH
MANDI DI SUNGAI YANG BENING….
Hebatkan ikrarnya Aisah.
Bermain itu indah dan menakjubkan. Mendapat pengalaman yang keren itu impian
semua anak. karena dari sinilah anak-anak akan menghayati hidup dalam
kebersamaan melalui bermain.
INI LEBIH BERMAKNA DARI APAPUN…
Namun, mandi di sungai ini
terasa sebenatar. Alarm sudah berbunyi. Kita harus pulang. Anak-anak kecewa.
Karena mereka masih ingin di sungai terus. Sambil menunggu selendangnya di curi
pangeran [lohhh]
Beberapa anak protes ke saya
KOK, SEBENTAR! INGIN KE SINI
LAGI…
Saya tersenyum
buas…membayangkan ke sini lagi bulan depan. Karena saya juga merasakan hal yang
sama..
Namun saya ingat bisikkannya
Mas Demas [bosnya Banyumas Mengajar], “Kita harus buat anak-anak kurang
bermainnya, biar akan terus mau bermain di sungai lagi. Jangan dipuaskan nanti
jenuh dan kapok…”
Kata-kata yang keren!
Kami pulang bersama. Penuh
canda dan tawa yang membahana ke angkasa. Apakah kalian yang membaca dengar
tawa saya. Kalau diterjemahkan tawa anak-anak itu artinya:
ORANGTUA, TOLONG BERI DAN
SEDIAKAN RUANG BERMAIN BUAT KAMI. JANGAN SIBUK TERUS. JANGAN HANYA BERIKAN TV
DAN GAME. KAMI JUGA INGIN DIKUMPULKAN YANG BANYAK. SEMUA ANAK-ANAK. KEMUDIAN
BERI KAMI PERMAINAN YANG MENAKJUBKAN. YANG MEMBUAT KAMI YAKIN BAHWA KAMI.
CERDAS. PINTAR. DAN BAIK.
BAHWA KAMI ANAK-ANAK INDONESIA
GENERASI TERBAIK BANGSA….
Ini hanya igauan saya. Sumpah.
Sebab biasa jadi jeritan anak-anak lebih pedih dari ini.
Saya ucapkan terima kasih
kepada Mas Kasito [bosnya Jagad Bocah yang telah korbankan segalanya yang ada
di rumah: Pohon Jambu yang kami sikat habis, 3 dus air mineral; nasi satu ember
besar; mendoan 100 buah; segalanya sangat banyak sampai kami puas. Semoga ini
menjadi awal yang indah untuk terus terperangkap dalam dunia anak-anak. semoga
kita bisa hayati ini sebagai bagian hidup dan pengabdian kita untuk bangsa
tercinta ini.
Mas Demas & Mba Prita [kenale
mung kuwe tok, maklum: saya Pangeran Lupa! Hoaaaakkkkkk]. Terima kasih atas
kebaikannya pada kami. Terus menabung recehan kebaikan, supaya bisa pergi haji
dengan ONH Pluss. Plussss habis waktunya ngurusi anak-anak…hahaha
Pak Hardi atas kepemimpinannya
yang memukau. Saya akan terus mencoba selalu berada di jalur dunia anak-anak,
mengikuti jejak beliau.
Relawan dan Kawan mahasiswa
lainnya yang keren-keren yang telah sukseskan acara ini.
Saya hentikan tulisan ini,
sebab jika terus-terusan, nanti bisa jadi novel ora nggenah…
salam