Laman

Sabtu, 07 Maret 2015

MENDONGENG ITU UNTUK…



Saya masih ingat puluhan dongeng Bapakku. Mulai dari Kancil, Penjual Ayam, Tukang Bambu, Pendekar Ular dan sebaganya. Saya juga masih ingat gaya bicara, ekspresi wajah, dan kelucuan Bapakku saat bercerita. Dan saya masih ingat, usapan, bisikan, dan pelukan Bapakku saat tubuh kecilku ketakutan dan mengantuk saat mendengarkan dongeng. Semua masih saya ingat, sekalipun tiu sudah lewat 20 tahun lebih!

HEBAT SEKALI MENDONGENG ITU…

Sekarang masalahnya, apakah masih ada kebiasaan mendongeng? Tentu saja jawabannya: MASIH! Tapi, Maaf sebelumnya, mendongeng sekarang bukan lagi mendongeng.



DUH, KOK, BISA!
BAPAK IBU SAYA MEMANG JARANG MENDONGENG
TAPI DI SEKOLAH BAPAK-IBU GURU SAYA MENDONENG!

Ya, tapi pasti mendongengnya garing! Hehehe! Maksudnya, tak punya daya sihir yang hebat seperti Bapak-Ibu. Sekalipun Bapak-Ibu kita mendongengnya seadanya, sedangkan Bapak-Ibu guru luar biasa.

KENAPA BISA BEGITU, YA?

Sebabnya, ini ya?
Bagi saya mendongeng itu satu cara menjalin komukasi yang indah dengan orangtua. Lihat, saat orangtua mendongeng. Beliau memeluk kita. Duduk dan tidur di sampan. Memperhatikan kita. Mengelus rambut kita. Menunjukan ekspresi yang jujur. Dan kita senang menikmati itu. Tak hanya senang pada dongengnya, tapi betapa kita sebagai anak merasa dekat dan bahagia dengan orangtua.

SUNGGUH INDAH.



Nah, masalahnya. Orangtua sekarang sudah sangat sibuk. Anak sudah sangat lelah sekolah dan les jam tambahan. Otak anak hanya ada PR dan tugas. Pusinngg.Guru memang mendongeng di kelas dengan gaya dan teknik yang mumpuni. Tapi, berhasilkah guru menjalin komunikasi kasih saying dengan anak-anak. Maukah guru duduk bersama anak-anak. Memeluknya penuh perhatian. Mengusap kepala muridnya. Memperhatikannya dengan saksama dan jujur.

SANGAT SUSAH!

Guru bisa mendongeng dengan hebat. Tapi komunikasi kasih saying itu taka da. Jadinya,dongeng hanya sebagai hiburan dan pendidikan yang kering. Di sinilah, pelan-pelan bahasa kasih saying dari dongeng yang sebenarnya menghilang. Lenyap.

MENGEMBALIKAN DONGENG ADALAH MENGEMBALIKAN KASIH SAYANG. MENGEMBALIKAN RASA UNTUK SELALU MAU MENDENGARKAN DAN MEMPERATIKAN ANAK. RASA INGIN SELALU MAU BERMAIN DENGAN ANAK. MEMANJAKAN IMAJINASINYA DENGAN KASIH SAYANG.

Ini pengalaman saya mendongeng dengan anak-anak. Saya tak mendongeng dengan gaya dan teknik dan macam-macam. Tapi saya duduk melingkar. Mendengarkan anak-anak. Menceritakan sesuatu yang menakjubkan anak-anak, tertawa bersama.

INILAH BAGI SAYA SEBENARNYA MENDONGENG!
MENCERITAKAN HAL YANG LEBIH MENGUTAMAKAN KASIH SAYANG DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK!


Tulisan ini hanya pengalaman tak penting!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar