Ini cerita yang sama sekali tak penting. Kesaksian saya
sendiri yang jangan ditiru. Tapi, siapa tahu ada manfaatnya…
Saya sudah mengidap tipes sejak kecil. Kelas 4 SD pernah
opname hampir 15 hari. Dan dua dua tahun lalu juga mengalami hal sama. Sebabnya
tipes. Bila kecapekan. Makan tak sehat. Maka tipes mengobrak-abrik sistem imun
saya. Saya pun ambruk.
Sampai sekarang siklus tipus saya hampir setiap semesternya
selalu menimpa saya. Langganan minum obat daric acing pun ritual rutin…
Sejak mengelola RKWK, saya sudah prediksi dalam hati. Sakit
tipus saya pasti akan sering menerjang saya. Sebabnya, saya banyak kegiatan.
Usai pulang dari kantor, setiap Rabu – Minggu mulai pukul 16.00 – Magrib bahkan
malam hari saya harus najar anak-anak. Ini sangat melelahkan. Saya jadi tak
kenal acara TV. Jika langsung bau bantal tidur langsung lelap.
Kelelahan ini membuat saya tinggal menunggu waktu untuk kena
tipus. Tapi anehnya, sejak opname tipus dua tahun lalu, sampai sekarang saya
belum pernah sakit tipus lagi. ANEH, saya jadi ingat pepatah:
JIKA BERTAMU ORANG JOROK, MAKA SEDIAKAN HALAMAN RUMAH YANG
BERSIH…
Jika sakit-sakitan karena capek. Sediakan segudang kegiatan
yang melelahkan sekalian.
Nah, tapi kali ini sakit itu datang lagi. Tapi, tak kronis.
Baru sebatas tand-tanda saja. Tapi, sakit ini sangat indah, sebabnya adalah
pengalaman konyol saya dengan anak-anak yang menunjukkan daya tahan tubuh
anak-anak lebih hebat dari saya.
Saya dan anak-anak mandi di curug bayan Baturaden. Kami basah
kuyup dengan air yang super dingin. Anak-anak berganti baju dengan antrian yang
mengekor. Saya tentu saja paling belakang dengan anak-anak laki-laki. Sebab,
aturan yang dibuat di RKWK, perempuan harus diutamakan.
Namun, saat hampir girian saya ganti. Anak-anak sudah protes.
Mereka ingin segera makan dan berkegiatan selanjutnya. Saya pun tak jadi gandi.
Saya lihat beberapa anak juga demikian. Dengan baju luar dalam basah kuyup kami
bermain lagi. Sampai hampir siang hari. Dan pulang..
Sampai rumah badan menggigil. Batuk menyerang. Gejala tipus
saya rasakan. Saya sangat ketakutan. Tapi, yang saya takutkan bukan sakit saya,
tetapi anak-anak. Saya takut ada anak yang sakit karena kegiatan ini. Saya Tanya
sana-sini ke anak-anak. Ternyata tidak ada. Saya yang malu.
SAYA SAKIT SENDIRIAN
Bahkan dua anak saya Zaka [1,5 tahun] dan Nera [3 tahun] yang
ikut mandi di sungai juga tidak sakit. Saya tertawa sendiri dalam hati.
Mentertawakan diri sendiri.
TERNYATA ANAK-ANAK JAUH LEBIH KUAT DAN HEBAT DAYA TAHAN
TUBUHNYA DARI SAYA.
Ini sakit yang sangat indah. Sebab saya masih bisa malu dan
tertawa sendiri ingat kejadian ini sekalipun sambil batuk-batuk.
Uhhhhuuukkk
Benarkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar