1.
Saya
sebelumnya sudah membayangkan persoalan mendasar RKWK: SUATAU SAAT ANAK-ANAK
BISA JENUH. KEMUDIAN BUBAR. KARENA RKWK TIDAK MEMAKSA. RKWK TIDAK MEWAJIBKAN
DAN MENGHUKUM ANAK. RKWK ADALAH TEMPAT BELAJAR SUKARELA.
Anak-anak
bisa datang kapau pun. Bisa menghilang kapan pun. Dan berbagai pengalaman
teman-teman yang saya dapat minggu ini menunjukkan ketak mampuan mengatasi
persaoalan ini.
Kata
teman-teman saya:
“AKHIRNYA
SAYA TUTUP TEMPAT LES SAYA UNTUK ANAK-ANAK.”
“KAMI
SUDAH TIDAK ANAK YANG MAU BELAJAR”
“ANAK-ANAK
SUDAH TAK MAU BELAJAR DI SINI LAGI”
Saat
orang bertanya pada saya:
“RKWK
masih ada anak-anaknya?”
Saya
menjawab, “Masih banyak. Datang sislih
berganti. Sekarang masih bertahan antara 50 anak yang terdaftar. Yang datang
setiap Rabu – Minggu 20 sampai 40 anak.”
“Rahasianya
apa?” mereka akan bertanya.
Dalam
hati saya menjawab:
RAHASIANYA
ADALAH KAMI MENANAMKAN KESADARAN BAHWA RKWK KELUARGA!
2.
Indah
sekali buka? Tapi itulah yang saya lakukan. Keluarga menjadi basis pendidikan
di RKWK. Setiap anak-anak yang besar saya posisikan sebagai kakak bagi
anak-anak yang kecil. Jika kakak berbuattidak baik pada anak-anak kecil
adiknya, anak-anak kecil pasti akan lapor ke saya. Saya pun akan menasihati
dengan pendekatan orangtua.
Saya
dudukkan anak tersebut. Saya mengajak anak ngobrol. Dan saya meminta anak
tersebut untuk tidak berbuat demikian. Saya seperti orangtua bagi anak-anak.
Karena dengan hal inilah anak-anak akan segan pada RKWK. Anak-anak akan menaruh
harapan pada RKWK sebagai tempat yang menjamin kenyamanan dan ketenangan dalam
bermain.
DARI
SINILAH ANAK-ANAK MEMILIKI KEASADARAN UNTUK TERUS BERMAIN DALAM RKWK SEBAGAI
KELUARGA KEDUA SETELAH DI RUMAH.
3.
Jika
keluarga sudah tercipta. Langkah yang saya tempuh adalah menciptakan banyak
pengalaman yang menakjubkan, sehingga anak-anak akan merasa rugi jika sampai
tidak masuk ke RKWK terlalu lamas.
Sebualannya
saya membuat acara-acara menakjubkan yang jika mereka tidak di RKWK tak
mendapatkannya. Dengan pengalaman inilah anak-anak disatukan, diorganisasi, dan
disistematis dibanunganka kesadaran bahwa RKWK itu penting bagi dirinya.
Saya
dan Relawan pun hadir manjadi bagian dari eforia pendidikan baerbasis bermain
bagi anak-anak. Dengan dua teknik sederhana ini, saya melihat pertumhana
anak-anak yang bagi saya menakjubkan:
PEMBERANI
PERCAYA
DIRI
RASA CINTA PADA RKWK
RASA CINTA PADA RKWK
BANGGA
PADA RKWK
BERSAHABAT
CINTA
LINGKUNGAN
KEBANGGAN
KELUARGA
Dan
terus mau belajar di RKWK. Padahal, kegiatan kami setiap minggunya lima hari:
senin – minggu. Sungguh anak-anak pasti capek. Sudah pulang sekolah jam 2
langsung ke RKWK. Tapi, setiap sorenya anak-anak banyak yang datang. Ikut
bermain.
SAYA
BERSYUKUR SUDAH 3 TAHUN SAYA BERPROSEN BELAJAR DENGAN ANAK-ANAK. DAN MASIH
TERUS BERJALAN…..DAN SAYA BERHARAP AKAN TERUS..
Amin…