Laman

Minggu, 05 April 2015

KENAPA MENDADAK HATI SAYA JADI LEMBUT…




Siang yang terik. Saya hilir mudik dengan istri. Mengurus suatu hal. Yang bagi orang lain sangat sederhana. Tapi, bagi saya sangat penting. Karena ini bukan urusan saya dan keluarga saya. Tapi urusan anak-anak Rumah Kreatif Wadas Kelir. Setelah usai, kami rehat di warung yang sangat sederhana. Mengihlangkan penat. Memanjakan anak yang ikut. Dalam rehat saya berkata pada istri:

KITA HARUS MENIATI INI UNTUK ANAK-ANAK. INI PERJUANGAN YANG HARUS DISYUKURI. KITA MASIH BISA MEMIKIRKAN DAN BEKERJA UNTUK ANAK-ANAK SEKELILING KITA. SEMOGA MEREKA AKAN SENANG DAN BAHAGIA DENGAN HASIL KERJA KERAS SIANG INI.

Saya tak tahu kata-kata itu muncul dari mana. Tapi, melihat anak –istri yang kelelahan kemudian melahap mie ayam yang sudah dimpikannya [sampai menunggu saya pulang dari solo]begitu indah. Melihat Nera meminum jus jeruk kesukaannya rasanya sejuknya terasa di tenggorokan saya.

Saya kemudian berkata dalam hati saya:
RASANYA HATI SAYA KOK LEMBUT SEKALI HARI INI.



Sore harinya, saat bertemu dengan anak-anak. Saya bersalaman. Bagi anak-anak ini pasti biasa. Tapi bagi saya luar biasa. Sebab hari ini saya telah membawa perasaan yang berbeda. Hari ini saya merasa lebih bermakna. Hari ini saya mencoba berikrarkan dalam hati.

SAYA INGIN LEBIH BAIK. INGIN LEBIH SABAR. LEBIH MEMPERHATIKAN. LEBIH TIDAK MENUNTUT. LEBIH MENYERAHKAN ANAK-ANAK PADA PILIHAN-PILIHAN HIDUPNYA.

Saat saya duduk di tengah lingkaran anak-anak. Kemudian ketiga anak saya bergabung. Dan Nera [anak kedua saya] duduk di pangkuan saya. Saya memeluknya erat. Saya merasakan keajaiban. Sebuah ide datang: Saya meminta anak-anak bertanya pada Nera [3 tahun], apa saja. Jika Nera menjawab Iya, maka anak-anak mendapat bintang.

Nera pun dicecar berbagai pertanyaan. Saya pikir Nera akan ketakutan. Tapi, Nera menjawabnya dengan penuh ceria membuat anak-anak tertawa. Dari sini saya melihat:

ADAKALANYA SAYA SEBAGAI GURU DAN ORANGTUA HARUS BISA JADI PENONTON YANG BAIK. PENONTON YANG MELIHAT ANAK-ANAK TUMBUH PENUH KECERIAAN. TANPA HARUS SAYA CAMPUR TANGAN.



Saat itu saya merasakan. Keceriaan. Semakin ceria, saya jadi meyakini satu hal:


SAYA SANGAT MENCINTAI ANAK-ANAK YANG SUDAH MENGHABISKAN WAKTU HAMPIR TIGA TAHUN BERSAMA SAYA…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar