Minggu, 02 November 2014
BELAJAR DI MINGGU KREATIF EDISI PERDANA: Seru dan Menyenangkannya Belajar di Rumah Kreatif Wadas Kelir
1.
Akhirnya MINGGU KREATIF yang kami buka setiap hari Minggu Ke-1 dan Ke-2 kami buka. Acara ini untuk anak-anak luar RKWK yang ingin belajar kreativitas di Rumah Kreatif Wadas Kelir.
Jujur kami hanya menyebarkan brosur ala kadarnya ke empat sekolah dasar di Karangklesem dan Karangpucung. Maka Saya dan Team Kreatif pun deg-degan. Apalagi sampai sabtu malam yang mendaftar via SMS hanya 1 anak.
Namun, saya berkomitmen. Berapapun anak yang datang, Meskipun hanya satu anak, akan saya layani sebaik mungkin. Akan saya ajar sekreatif mungkin.
Namun, di luar dugaan, menjelang pukul 08.00 anak-anak berdatangan. Ada yang naik sepeda dan diantar orangtuanya. Saya tersenyum senang. Di Minggu Pertama 25 anak pun terkumpul. Ditambah anak-anak kecil dari RKWK yang ikut 15 anak. Jadilah satu kelas 40 anak. SIAP BELAJAR MINGGU KREATIF PERDANA
Saya sangat senang dan bahagia. Apalagi anak-anak sangat antusias.
2.
Saya pun malam hari sudah membuat desain bermain kreatif yang menyenangkan. Saya mengembangkan permainan kreatif dari tema kurikulum 2013 yang kami kembangankan melalui kreativitas.
TEMA BERMAIN ADALAH
MENGENAL BENDA-BENDA SEKITAR
Kegiatan awal didahulu dengan tebak-tebakan unik. Anak-anak berani acungkan tangan, menjawab, dan kemudian tertawa bersama. Kami menyatu dalam keceriaann [lihat foto tak ada anak tampak takut kecuali serius saat sedang menulis].
Usai bermain tebak-tebakan saya lanjutkan dengan menari senam kecerdasan otak untuk pemanasan sebelum mendaki ke hutan bambu. Anak-anak antusias bergerak dan menari. Kegiatan menari ini dipimpin oleh anak-anak RKWK. Saya menjadikan mereka sebagai asisten saya. Saya ingin mendidik anak-anak untuyk belajar jadi guru dan melayani tamu sebaik-baiknya.
Acara selanjutnya adalah JALAN-JALAN DI HUTAN BAMBU denga membawa lembar kerja kreatif yang sudah saya design untuk bisa menulis dan belajar. Anak-anak cepat paham. Kami pun berjalan bersama. Anak-anak sangat menyukai. Sepanjang jalan anak-anak mencatat benda-benda sekitar dan menjelaskan keadaannya. Dari catatan ini, di tengah hutan bambu yang asyik, kami kemudian mengajak anak-anak menuliskan cerita pengalaman perjalanan sesuai dengan lembar kerja kreatif.
JIKA YANG MEMBUTUHKAN LEMBAR KERJA KREATIF KAMI INBOX SAJA.
Usai menuliskan. Anak-anak membacakan satu per satu sambil belajar bersuara lantang. Sungguh indah. Semua anak bisa menulis dengan baik.
3.
Kami pun pulang. Anak-anak sangat senang. Orangtua banyak menyampaikan ucapan senang dengan kegiatan ini. Saya sangat senang bisa membuat kegiatan liburan yang menyenangkan. Juara dengan cerita terbaik pun kami pilih. Anak-anak bertepuk tangan senang.
Banyak yang bilang:
MINGGU DEPAN MAU IKUT LAGI
Subhanallah,
saya jadi membayangkan. Jika Allah menghendaki. Esokl yang datang ke MINGGU KREATIF setiap minggunya bisa ratusan anak.
SAAT ITULAH RKWK TUMBUH MENJADI PUSAT KREATIVITAS ANAK-ANAK YANG MENGAGUMKAN.
Sungguh sangat indah
Inilah Mimpi Saya!
Sabtu, 01 November 2014
INILAH KELAS KAMI: KEBUN YANG SANGAT SEJUK MENDAMAIKAN...
1.
Kami membersihkan sampah [daun-daun] yang berserakan di kebun tetangga. Kami minta izin untuk menggunakannya. Kami diberi izin. Kami kerja bakti. Menyapu dan mengumpulkan sampah daun jadi satu. Kami mengikat beberapa spanduk mengelilingi kebun.
JADILAH KELAS
Kebun yang dulu kotor telah kami sulap jadi taman kelas yang menyenangkan. Di situlah kami punya kelas baru. RKWK sekarang punya tiga kelas.
HALAMAN RUMAH SAYA
HALAMAN DEPAN MUSHOLA
TAMAN KEBUN TETANGGA
Kami pun jadi tidak jenuh belajar. Kadang di halaman rumah saya. Kadang di halakamn de pan Mushola. Kadang di Taman Kebun tetangga.
SUNGGUH INDAH.
2.
Setiap sore itulah kami bermain bersama. Bermain dengan sangat menyenangkan. Kami pun mulai banyak kedatangan anak-anak yang suka bermain bersama kami.
SUNGGUH INDAH.
DI RUMAH KREATIF WADAS KELIR
KAMI MENEMUKAN KEBEBASAN UNTUK BERMAIN SESUAI DENGAN PILIHAN KAMI. BERMAIN DAN BELAJAR YANG MENYENANGKAN.
Minggu, 07 September 2014
SEBUAH PEMIKIRAN TAK PENTING! PENDIDIKAN UNTUK KEYAKINAN: KAMI ADALAH KELUARGA!
1.
Saya
sebelumnya sudah membayangkan persoalan mendasar RKWK: SUATAU SAAT ANAK-ANAK
BISA JENUH. KEMUDIAN BUBAR. KARENA RKWK TIDAK MEMAKSA. RKWK TIDAK MEWAJIBKAN
DAN MENGHUKUM ANAK. RKWK ADALAH TEMPAT BELAJAR SUKARELA.
Anak-anak
bisa datang kapau pun. Bisa menghilang kapan pun. Dan berbagai pengalaman
teman-teman yang saya dapat minggu ini menunjukkan ketak mampuan mengatasi
persaoalan ini.
Kata
teman-teman saya:
“AKHIRNYA
SAYA TUTUP TEMPAT LES SAYA UNTUK ANAK-ANAK.”
“KAMI
SUDAH TIDAK ANAK YANG MAU BELAJAR”
“ANAK-ANAK
SUDAH TAK MAU BELAJAR DI SINI LAGI”
Saat
orang bertanya pada saya:
“RKWK
masih ada anak-anaknya?”
Saya
menjawab, “Masih banyak. Datang sislih
berganti. Sekarang masih bertahan antara 50 anak yang terdaftar. Yang datang
setiap Rabu – Minggu 20 sampai 40 anak.”
“Rahasianya
apa?” mereka akan bertanya.
Dalam
hati saya menjawab:
RAHASIANYA
ADALAH KAMI MENANAMKAN KESADARAN BAHWA RKWK KELUARGA!
2.
Indah
sekali buka? Tapi itulah yang saya lakukan. Keluarga menjadi basis pendidikan
di RKWK. Setiap anak-anak yang besar saya posisikan sebagai kakak bagi
anak-anak yang kecil. Jika kakak berbuattidak baik pada anak-anak kecil
adiknya, anak-anak kecil pasti akan lapor ke saya. Saya pun akan menasihati
dengan pendekatan orangtua.
Saya
dudukkan anak tersebut. Saya mengajak anak ngobrol. Dan saya meminta anak
tersebut untuk tidak berbuat demikian. Saya seperti orangtua bagi anak-anak.
Karena dengan hal inilah anak-anak akan segan pada RKWK. Anak-anak akan menaruh
harapan pada RKWK sebagai tempat yang menjamin kenyamanan dan ketenangan dalam
bermain.
DARI
SINILAH ANAK-ANAK MEMILIKI KEASADARAN UNTUK TERUS BERMAIN DALAM RKWK SEBAGAI
KELUARGA KEDUA SETELAH DI RUMAH.
3.
Jika
keluarga sudah tercipta. Langkah yang saya tempuh adalah menciptakan banyak
pengalaman yang menakjubkan, sehingga anak-anak akan merasa rugi jika sampai
tidak masuk ke RKWK terlalu lamas.
Sebualannya
saya membuat acara-acara menakjubkan yang jika mereka tidak di RKWK tak
mendapatkannya. Dengan pengalaman inilah anak-anak disatukan, diorganisasi, dan
disistematis dibanunganka kesadaran bahwa RKWK itu penting bagi dirinya.
Saya
dan Relawan pun hadir manjadi bagian dari eforia pendidikan baerbasis bermain
bagi anak-anak. Dengan dua teknik sederhana ini, saya melihat pertumhana
anak-anak yang bagi saya menakjubkan:
PEMBERANI
PERCAYA
DIRI
RASA CINTA PADA RKWK
RASA CINTA PADA RKWK
BANGGA
PADA RKWK
BERSAHABAT
CINTA
LINGKUNGAN
KEBANGGAN
KELUARGA
Dan
terus mau belajar di RKWK. Padahal, kegiatan kami setiap minggunya lima hari:
senin – minggu. Sungguh anak-anak pasti capek. Sudah pulang sekolah jam 2
langsung ke RKWK. Tapi, setiap sorenya anak-anak banyak yang datang. Ikut
bermain.
SAYA
BERSYUKUR SUDAH 3 TAHUN SAYA BERPROSEN BELAJAR DENGAN ANAK-ANAK. DAN MASIH
TERUS BERJALAN…..DAN SAYA BERHARAP AKAN TERUS..
Amin…
Jumat, 05 September 2014
SEBUAH MIMPI YANG TAK PENTING! MIMPI WARGA RKWK DAN RT YANG TAK PUNYA BANYAK UANG!
1.
Saya
punya mimpi besar. INGIN SEKALI LINGKUNGAN DI AREA RKWK ITU SEMAKIN ASRI,
SEJUK, INDAH, DAN HIJAU. Untuk itu, saya dan warga mencoba melakukan kegiatan-kegiatan
bersih lingkungan. Punya PAK RT [IPIN BUDIANTO] yang bervisi, “INGIN JADIKAN RT
SEBAGAI RT PERCONTOHAN” membuat RKWK mendapat dukungan 100% dari warga.
Saya
pun kemudian menyerahkan RKWK pada Pak RT sebagai asset RT. Kini Mushola NURUL
HIDAYAH juga sudah berdiri, jadi RT sudah punya dua asset sosial dalam
pengembangan pendidikan: RKWK dan MUSHOLA. Sungguh Indah. Pak RT dan Saya pun
terus bergerak. Salah satunya ingin menata lingkungan.
PROGRAM
SATU RUMAH DUA POHON MANGGA
Pun
menjadi agenda kami. Saya dan Pak RT membayangkan, RT kami yang sekarang
warganya jarang punya pohon mangga, 5 – 10 tahun mendatang akan menikmati
mangga-mangga yang berlimpah ruah. Sungguh indah. Bisa mewarisi ini pada anak
cucu kami.
KAMI
RKWK dan RT TIDAK KAYA. BAHKAN CENDERUNG TAK PUNYA UANG. BAHKAN SEBALIKNYA KAMI
PAS-PASAN. NAMUN, MIMPI UNTUK KEBAIKAN BERSAMA MENJADI SEMANGAT KAMI.
PELAN-PELAN RKWK DAN RT PUN BERUBAH. MULAI DI LIRIK BANYAK ORANG.
Sekaran
RT dan RKWK sedang mendirikan tempat Baliho setinggi 5 meter. Sebagai tempat
untuk pemasangan BANNER KEGIATAN DAN PENGUMUMAN RKWK dan RT. Kami ingin dilihat
bukan karena ingin pamer. Kami ingin dilihat karena ingin melakukan EDUKASI
MASYARAKAT.
Tujuan
RT dan RKWK adalah MEMBANGUN INDONESIA DARI KAMPUNG SENDIRI.
2.
Kami
juga punya mimpi:
PUNYA
PAUD ALAM WADAS KELIR
[Tempat
pendidikan anak-anak pra sekolah yang murah bahkan gratis tapi berkualitas, ini
sedang dalam lobi meminjam tanah [ini bukti kami tak punya uang]
SEMOGA
ADA YANG MAU JADI DONATUR MAU MENDANAI!
Jika
ada Insyalloh kami akan amanah. Semangat. Memajukan. Bukti kami ada di RKWK….yang
belum punya donator, tapi dalam setahun sudah melakukan banyak hal kebaikan
untuk anak-anak. Bahkan, saat Tempat Pendidikan Anak-anak pada berguguran dan
menyusut. Kami semakin meninggkat.
SUNGGUH
INDAH.
Mimpi
Saya dan Pak RT lagi adalah:
PUNYA
KOPERASI WADAS KELIR
[indah
sekali. Koperasi Jual Beli Sembako milik warga yang dikelola warga dengan harga
murah tetapi membawi untuk karena setiap bulan warga akan dapat tabungan dari
hasil penjualan. Koperaso nonprofit]
Saya
yakin ini akan terwujud. Sekalipun belum tahu jalannya. Masih terus bekerja.
3.
Mimpi-mimpi
ini kami munculkan karena hampir setiap malam Saya, Pak RT, dan warga selalu
kumpul. Bercengkrama. Bercanda. Dan Bermain olahraga tennis meja dan kerambol.
Saat bersama itulah kami membahas mimpi-mimpi kami warga RT 7 RW 5
Karangklesem.
Mimpi
saya adalah:
KARANGKLESEM
KELAS MENJADI PUSAT PENDIDIKAN KOMUNITAS YANG MEMBERDAYAKAN EKONOMI MASYARAKAT.
Sungguh
indah sekali.
KISAH YANG JANGAN DITIRU! PIDATO KEMARAHAN SAYA
1.
Sungguh
malu saya. Tak kuasa menahan marah. Sudah setahun lebih saya bermain dengan
anak-anak. Setahu saya, saya tak pernah marah besar. Marah dengan ekspresi yang
benar-benar marah. Sampai berteriak mengeluarkan dua anak dalam kelompok
bermain.
Setelah
marah saya menyesal. Saya merasa gagal kali ini mengajar. Gagal menjadi contoh
yang baik. Saya pun melalukan pidato kemarahan yang tak patut untuk ditiru.
2.
Saya
mengumpulkan anak-anak dan relawan [Kak Anis dan Kak Apri]. Duduk melingkar.
Saya pun berpidato:
ANAK-ANAK,
KALIAN HARUS TAHU.
KITA
ITU KELUYARGA.
JADI.
HEBATNYA RKWK BUKAN KARENA KALIAN BISA PENTAS.
DAPAT
TEPUK TANGAN MERIAH.
MASUK
SEKOLAH FAVORIT.
BISA
BEATBOX. BISA MENARI. BISA BACA PUISI.
RKWK
ITU HEBAT JIKA KALIAN BERSAUDARA DALAM
KELUARGA.
YANG BESAR MENYAYANGI YANG KECIL.
YANG
KECIL HORMAT PADA YANG BESAR.
KALIAN
SEMUA SAHABAT. PAK GURU KUMPULKAN KALIAN
DI
SINI BUKAN UNTUK HEBAT. TAPI UNTUK JADI ANAK BAIK
JADI
APA ARTINYA KITA KUMPUL DI RKWK, JIKA YANG BESAR
MENGEJEK
YANG KECIL. YANG KECIL TAK HORMATI YANG
BESAR.
KALIAN JANGAN SALING MENGHINA. MENYAKITI.
MEMBUAT
SALING MENANGIS.
KALIAN
YANG BESAR! COBA LIHAT YANG KECIL.
LIHAT
WAJAH ADIK-ADIK KALIAN. KALIAN HARUS
MENYAYANGI.
KALIAN HARUS MEMBIMBING.
LEBIH
BAIK, PAK GURU BATALKAN SEMUA PENTAS
PAK
GURU BATALKAN PRESTASI KALIAN. JIKA KALIAN MASIH
TERUS
BERTENGKAR. MENGGANGGU. MENGEJEK. DAN
SALING
BERMUSUHAN.
AYO,
DI RKWK INI KITA BERSAUDARA. KITA BERKELUARGA.
KALIAN
ADALAH ANAK-ANAK PAK GURU. KALIAN ITU
KELUARGA
PAK GURU.
KITA
SEMUA KELUARGA!
KELUARGA
RKWK.
Kemudian
saya menjulurkan tangan. Mengajak tossss!
RKWK
KREATIF,
MBOKKKKKK!!!!!!
3.
Kita
kemudian ceria kembali.
Saya
telah marah. Saya telah berpidato. Pidato menetralisir diri karena saya telah
marah besar.
4.
Ini
sebab marahnya:
HARI
INI ANAK-ANAK BERMAIN ARGUMENTASI PERSOALAN LINGKUNGAN. ANAK-ANAK SAYA AJAK
JALAN-JALAN KE SUNGAI UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERSOALAN LINGKUNGAN DI SEKITAR
KITA. MULAI DARI KERUSAKAN AIR, TANAH, DAN UDARA.
ANAK-ANAK
KEMUDIAN MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB, CARA MENANGGULANGI, DAN MIMPI MEREKA
TERHADAP LINGKUNGAN. KEGIATAN DILAKSANAKAN DI PINGGIR SUNGAI. SAYA, KAK ANIS,
DAN KAK APRI MEMBIMBINGNYA.
SERAYA
MENJELASKAN PENTINGYA LINGKUNGAN YANG BERSIH. ANAK-ANAK KERJA MENULISKAN
IDE-IDENYA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH. MULAI DARI KELAS 2 SD SAMPAI SMP BEKERJA
DENGAN SERIUS.
NAMUN
KERJA ANAK-ANAK TERGANGGU OLEH AKSI DUA-TIGA ANAK LAKI-LAKI YANG TAK MAU IKUT
TAPI MELEDEKI ANAK-ANAK PEREMPUAN YANG KECIL. AKSINYA MENYEBABKAN DUA ANAK
KECIL PEREMPUAN MENANGIS. SAYA KECEWA. TAPI SAYA BIARKAN MENCOBA SABAR.
PERTENGKARAN
TERJADI. ANAK-ANAK LAKI-LAKI BESAR TERUS MENGEJEK. SAMPAI AKHIRNYA ANAK-ANAK
LAKI-LAKI BESAR MEMBUAT AKSI. MEMATAHKAN SATU POHON YANG SEDANG TUMBUH.
SAYA
PUN MARAH. SAYA LANGSUNG MENGUSIR ANAK-ANAK LAKI-LAKI BESAR ITU DARI ACARA
BERMAIN.
“KALIAN,
PERGI! KELUAR DARI KELOMPOK INI. PERGI! PERGI!”
ANAK-ANAK
LAKI-LAKI BESAR PUN PERGI.
5.
Hati
saya berdebar-debar. Saya telah melakukan kesalahan besar. Saya gagal menahan
marah. Saat itulah, hampir seluruh anak-anak kecil bercerita soal, anak yang
saya usir itu, tentang anak-anak kecil yang sering diejekin.
Maaf’kan
saya, anak-anakku.
Anak-anak
RKWK, saya ingin kalian terbuka hati untuk menerima kenyataan bahwa:
KITA
ADALAH KELUARGA
KAKAK
BERADIK
KELUARGA
INI SEGALANYA
KARENA
DARI KELUARGA YANG BAIK. RKWK TUMBUH
MAJU
UNTUK ANAK-ANAK…
Rabu, 03 September 2014
CERITA TAK PENTING! METAMORFOSIS ANAK-ANA
1.
Saya tak menyangka seperti ini. Dulu, saat saya awal mau membuka RKWK, saya datangi anak-anak yang sedang bermain: LANGSUNG BUBAR PERGI.
Saat sudah berkumpul di RKWK awal: SAYA AJAK UNTUK MAJU, TIDAK ADA YANG MAU.
Saat saya minta pentas: DORONG-DOROINGAN!
Anak-anak ada masalah dengan KEBERANIAN!
Saya langsung berpikir dan bertindak: KEBERANIAN PERLU UNTUK DITANAMKAN.
2.
Saya semakin mendekati anak-anak. Bermain bersama. Tertawa bersama. Main bola. Dan sebagainya, anak-anak pun mulai akrab dengan saya. Tapi, keberanian belum juga muncul.
Saya melakukan aksi lagi. Saya datangkan relawan [para mahasiswa] anak-anak pun bergaul dengan mereka. intens dan menyenangkan. Anak-anak mulai tumbuh percaya dirinya.
Anak-anak kemudian saya berikan ruang untuk pentas. Anak-anak pun berkreasi. menunjukkan kehebatannya masing-masing.
DARI SINI SAYA TAHU BAKAT DAN POTENSI SETIAP ANAK
Saya kemudian mensupportt bakat anak-anak. Mengapresiasi hasil kreasi mereka.
Hasilnya MENAKJUBKAN:
ANAK-ANAK JADI PEMBERANI!
SAYA SANGAT SUKA
Jika ada pentas, saya menyaksikan sendiri tak ada wajah grogi dalam diri mereka. Jika ada tamu orang hebat ke RKWK anak-anak langsung mengerumuti. Bersalaman kemudian bertamnya terang-terangan:
"INI SIAPA PAK GURU?"
Kemudian anak-anak akan ikut duduk melingkar bersama tamu. Jika diminta unjuk kebolehan anak-anak pun mau.
SUNGGUH INDAH SEKALI.
3.
Efek ini pun berdampak ke sekolah. Beberapa anak membuat pengakuan keberanian mereka di sekolah yang membuat saya senang.
DINI:
Tadi pagi saya, sasa, dan affan juara lomba menanyai depan kelas. Saya berani maju menyanyikan lagu Pak Guru tersayang. Bu Guru senang sekali sampai saya disuruh menuliskannya di depan kelas..
PUTRA:
Tadi saya di depan baca puisi Pak Guru. Saya berani. Teman-teman yang lain tidak berani. Sekarang peljaran kesukaan saya Bahasa Indonesia.
ODI:
Tadi siang saya menceritakan pengalaman saya di depan kelas pertama kali. Semua anak tertawa sat saya lucu. Semua anak bersedih saat saya cerita sedih. Saya ditepuk tangani.
IBU NANDA:
Dulu Nanda jarang bermain dengan temannya. Di rumah terus. Keluar rumah saja bisa malu. Sekarang tambah berani
SUNGGUH INDAH KEBERANIAN ITU...]
4.
Saat saya menelaahnya. Saya menyimpulakn bahwa keberanian itu berkaitan dengan:
INTENSITAS GURU BERGAUL DENGAN MURIDNYA.
BANYAKNYA ORANG ASING DIKENALKAN KE ANAK-ANAK.
PEMBERIAN RUANG BAGI ANAK UNTUK BERKREASI.
DIAPRESIASI KEHEBATAN ANAK
Jika keempat hal ini kita lakukan, maka keberanian anak-anak akan tumbuh dengan indah....
Saat saya minta pentas: DORONG-DOROINGAN!
Anak-anak ada masalah dengan KEBERANIAN!
Saya langsung berpikir dan bertindak: KEBERANIAN PERLU UNTUK DITANAMKAN.
2.
Saya semakin mendekati anak-anak. Bermain bersama. Tertawa bersama. Main bola. Dan sebagainya, anak-anak pun mulai akrab dengan saya. Tapi, keberanian belum juga muncul.
Saya melakukan aksi lagi. Saya datangkan relawan [para mahasiswa] anak-anak pun bergaul dengan mereka. intens dan menyenangkan. Anak-anak mulai tumbuh percaya dirinya.
Anak-anak kemudian saya berikan ruang untuk pentas. Anak-anak pun berkreasi. menunjukkan kehebatannya masing-masing.
DARI SINI SAYA TAHU BAKAT DAN POTENSI SETIAP ANAK
Saya kemudian mensupportt bakat anak-anak. Mengapresiasi hasil kreasi mereka.
Hasilnya MENAKJUBKAN:
ANAK-ANAK JADI PEMBERANI!
SAYA SANGAT SUKA
Jika ada pentas, saya menyaksikan sendiri tak ada wajah grogi dalam diri mereka. Jika ada tamu orang hebat ke RKWK anak-anak langsung mengerumuti. Bersalaman kemudian bertamnya terang-terangan:
"INI SIAPA PAK GURU?"
Kemudian anak-anak akan ikut duduk melingkar bersama tamu. Jika diminta unjuk kebolehan anak-anak pun mau.
SUNGGUH INDAH SEKALI.
3.
Efek ini pun berdampak ke sekolah. Beberapa anak membuat pengakuan keberanian mereka di sekolah yang membuat saya senang.
DINI:
Tadi pagi saya, sasa, dan affan juara lomba menanyai depan kelas. Saya berani maju menyanyikan lagu Pak Guru tersayang. Bu Guru senang sekali sampai saya disuruh menuliskannya di depan kelas..
PUTRA:
Tadi saya di depan baca puisi Pak Guru. Saya berani. Teman-teman yang lain tidak berani. Sekarang peljaran kesukaan saya Bahasa Indonesia.
ODI:
Tadi siang saya menceritakan pengalaman saya di depan kelas pertama kali. Semua anak tertawa sat saya lucu. Semua anak bersedih saat saya cerita sedih. Saya ditepuk tangani.
IBU NANDA:
Dulu Nanda jarang bermain dengan temannya. Di rumah terus. Keluar rumah saja bisa malu. Sekarang tambah berani
SUNGGUH INDAH KEBERANIAN ITU...]
4.
Saat saya menelaahnya. Saya menyimpulakn bahwa keberanian itu berkaitan dengan:
INTENSITAS GURU BERGAUL DENGAN MURIDNYA.
BANYAKNYA ORANG ASING DIKENALKAN KE ANAK-ANAK.
PEMBERIAN RUANG BAGI ANAK UNTUK BERKREASI.
DIAPRESIASI KEHEBATAN ANAK
Jika keempat hal ini kita lakukan, maka keberanian anak-anak akan tumbuh dengan indah....
Langganan:
Postingan (Atom)