1.
Siang itu,
Saya sedang duduk di depan
laptop di kamar perpustakaan RKWK sekaligus kamar kerja [maklum] kelas RKWK
masih menyatu dengan rumah. Odi dan Galuh berteriak-teriak.
PAK GURU
PAK GURU
PAK GURU
Belum sempat berdiri, kedua
anak sudah berdiri di depan pintu dengan nafas terengah-engaah.
ADA APA ODI-GALUH?
AKU PUNYA CERITA MENARIK!
Saya pun mempersilahkan keduany
bercerita. Saling bergantian kedua anak itu bercerita. Ceritanya jika diramu
begini:
TADI SAYA [ODI] MENEMANI GALUH
BELI IKAN HIAS. SAMPAI DI SANA GALUH MEMBELI IKAN [IKANNYA KECIL BANGET SAAT
DUA ANAK ITU MEMPERLIHATKANNYA PADA SAYA[. KEMUDIAN PELAYANNYA BILANG, “EH,
KAMU ANAK RKWK YANG SEMALAM PENTAS DI ANDANG YA.] [INI KETAHUAN KARENA ODI
PAKAI BAJU RKWK]. KEDUA ANAK ITU DENGAN BANGGA MENJAWAB; YA! PELAYAN ITU
KEMUDIAN MINTA ODI MENARI. ODI PUN MENARI BEAT BOX. DAN ODI DIBERI SATU EKOR
IKAN [KECIL BANGET]. GRATIS.
INI IKANNYA PAK GURU!!!
Kata Odi sambil menunjukkan
ikannya pada saya.
Ha-ha-ha-ha…
Untuk menyampaikan cerita pada
gurunya yang menakjubkan anak-anak ini rela mengayuh sepeda cepat sampai
berkeringat. Sungguh luar biasa.
SEKALIPUN IKAN KECIL, TAPI INI
HADIAH ATAS KEHEBATAN
ANAK. ANAK-ANAK LUAR BIASA
SENANGNYA JIKA
KEHEBATANNYA DIHARGAI ORANG
LAIN.
DAN ANAK-ANAK INGIN
MENYAMPAIKAN INI PADA GURUNYA.
INI BUKTI CINTA ANAK PADA
GURUNYA:
“GURUKU TERSAYANG. GURUKU
TERCINTA. TANPAMU APA
JADINYA AKU.”
Barangkali ini yang ingin
dikatan Odi pada saya [juga pada relawan], andai saat itu ada di rumah.
AKU HEBAT BISA MENARI DAN DAPAT
IKAN KECIL BANGET.
Bahkan, Odi dan Galuh
memberikan ikan itu pada saya:
IKAN INI BUAT PAK GURU. BISA
DITARUH DI KOLAN IKAN PAK GURU…
Saya tersenyum senang. Saya pun
akhirnya diberi kesempatan berkata:
WAH, KEREN! RKWK BERARTI SUDAH
TERKENAL. KALIAN SUDAH TERKENAL. HEBAT. KITA HARUS TERUS BERLATIH BIAR TAMBAH
HEBAT [ODI-GALUH MENYIMAK SERIUS]. PAK GURU BANGGA PADA KALIAN. BESOK SAAT
PENTAS KITA HARUS HARUS LEBIH HEBAT LAGI [SIAP, JAWAB GALUH-ODI].
TAPI, IKAN INI JANGAN BUAT PAK
GURU. KASIHAN IKANNYA KALAU DIGABUNG DENGAN IKAN BESAR PASTI DIMAKAN [IYA, YA!
KOMENTARNYA]. IKANNYA BUAT GALUH SAJA. KAN GALUH PUNYA AQUARIUM.
Odi tersenyum senang. Dan memberikan
ikan itu pada Galuh. Kedua anak it pun pamitan pergi dengan masih meninggalkan
nafas yang ngos-ngosan.
2.
Ini peristiwa kecil, tapi
meenungkan saya soal:
BETAPA ANAK SUKA MENUNJUKKAN
KEHEBATANNYA
BETAPA ANAK SUKA DIHARGAI
Jik kedua hal ini kita lakukan
sebagai guru, maka anak akan rela melakukan apa saja. Anak akan rela untuk
capek dan bekerja keras. Tapi, masalahanya, saat saya ingat sekolah saat ini:
SEDIH RASANYA!
Sekolah minim kegiatan yang
mampu menemukan kehebatan anak. Mengembangkan kehebatannya. Memberi ruang bagi
anak-anak untuk menunjukkan kehebatannya. Dan menghargai kehebatan anak. yang
ada adalah:
MENGERJAKAN SOAL-SOAL
YANG HEBAT YANG PINTAR OTAKNYA
SAJA
Padahal Odi harusnya kelas 5,
tapi nunggak 2 tahun jadi masih kelas 3. Tapi, kehebatannya dalam menari tidak
kalah dengan anak kelas 6. Saya beruntung menemukan anak dengan talenta yang
lua biasa.
TEMUKAN
TINGKATKAN
TUNJUKKAN
BERI PENGHARGAAN
CIPTAKAN
Adalah cara saya mengembangkan
kehebatannya anak-anak. pendidikan harus mampu menemukan kehebatannya
anak-anak, bukan hanya kehebatan otaknya saja, tapi juga kehebatan lainnya, dan
setiap anak itu hebat. Tidak anak yang bodoh dan tidak hebat. Karena anak-anak
adalah ciptaan Allah Yang Maha Sempurna.
Jika sudah ditemukan, melalui
pendidikan, pembelajaran, dan pelatihan kehebatan itu ditingkatkan dan dilatih
sampai anak-anak yakin dengan kehebatannya. Jika sudah siap, saya memberikan
ruang bagi anak-anak untuk menunjukkan kehebatannya pada orangtua dan
masyarakat. Saat semua orang mengagumi kehebatan anak-anak. anak-anak semakin
yakin dengan kehebatannya.
Inilah saatnya saya
mengapresiasi, memberi penghormatan dan penghargaan pada anak-anak.
KALIAN ITU HEBAT
SAYA SANGAT BANGGA DAN SAYANG
PADA KALIAN
Tidak heran, saat anak-anak
pentas saya selalu memberi acungan jempol tanda saya bangga dan kalian hebat. Anak-anak
jadi semakin bersemangat pentas.
SUNGGUH INDAH.
Kadang juga saya peluk saya
usap kepalanya. Menujukkan penggargaan atas kehebatan anak-anak.
Setelah itu, saya akan
memberikan kesempatan anak-anak untuk memproduksi kehebatannya. Sesuai dengan
kehebatannya anak-anak.
Hasilnya, saya sendiri
terkagum-kagum. Anak-anak bisa menciptakan dan melalukan produksi
kreativitasnya.
MENCIPTA TULISAN BAGUS
MENCIPTA LAGU
MENCIPTA TARIAN
MENCIPTA LUKIAN
Sungguh menakjubkan!
Semoga menginspirasi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar